Selasa 04 Sep 2018 05:11 WIB

Mencari Jejak Pilar Buraq

.

Lokasi di samping bagian barat Gerbang Malik Abdulaziz di Masjidil Haram, Makkah, Ahad (2/9). Disekitar wilayah itu malaikat Jibril disebut menambatkan Buraq sebelum bertolak dengan Rasulullah menjalani Isra Mi'raj.
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Lokasi di samping bagian barat Gerbang Malik Abdulaziz di Masjidil Haram, Makkah, Ahad (2/9). Disekitar wilayah itu malaikat Jibril disebut menambatkan Buraq sebelum bertolak dengan Rasulullah menjalani Isra Mi'raj.

Seturut pengembangan dan perluasan Masjid al-Haram, banyak lokasi-lokasi bersejarah yang tergerus dan sukar diketahui. Berdasarkan kisah dari jamaah haji terdahulu, wartawan Republika.co.id Fitriyan Zamzami mencoba menelusuri beberapa di antaranya. Berikut tulisannya.

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Ramainya jamaah haji yang memadati Masjid al-Haram seakan tak pernah jadi halangan bagi para pekerja kebersihan di tempat tersebut menjalankan kerja mereka. Dengan seragam hijau, mereka kerap nampak sedang menyapu dan terlihat memoles bagian tertentu di Masjid al-Haram.

Pada Ahad (2/9) itu, saya menemukan empat di antara mereka tengah memoles salah satu tiang di bagian kiri tangga masuk dari Babul Malik Abdulaziz. Alih-alih bekerja sendiri memoles pilar-pilar di bagian itu, mereka berkonsentrasi melap satu per satu tiang di wilayah itu.

Sementara di baris kedua tiang di sebelah kiri pintu masuk itu, nampak juga seorang jamaah menyandarkan kepalanya dengan khidmat sambil berdoa. Ketika saya tanyai, jamaah lanjut usia tersebut memberikan isyarat dengan jari telunjuk ditangkupkan ke bibirnya, ia seperti menyimpan rahasia.

Seperti para petugas kebersihan di Masjid al-Haram, jamaah tersebut berasal dari Asia Selatan. Ia dari Pakistan, dan para petugas dari Bangladesh.

Adalah pemandangan yang jamak selama musim haji bahwa jamaah dari kawasan tersebut nampak memenuhi situs-situs bersejarah, seperti kuburan atau masjid di luar Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi.

Pada 1925, saat Kerajaan Saudi mulai meratakan tempat-tempat bersejarah, sempat ada aksi unjuk rasa besar-besaran di Lucknow, India memprotes tindakan tersebut. Aksi yang kemudian diikuti para kiai dari Indonesia dengan membentuk Komite Hejaz, cikal bakal Nahdlatul Ulama, setahun setelahnya. Seperti para ulama India, Komite Hejaz saat itu juga memohon Kerajaan Saudi menghentikan pembongkaran tempat-tempat bersejarah.

Dari sejarah panjang itu, jika menengok jamaah dari kawasan Asia Selatan berkerumun di suatu tempat di Tanah Suci, biasanya ada cerita soal tempat terkait. Nah, apa kisah soal wilayah di sebelah barat gerbang Malik Abdulaziz yang letaknya sekitar 15 meter dari Ka'bah tersebut?

photo
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami

Ibn Ishaq pada abad ke-delapan menuturkan, pada suatu malam setelah Rasulullah kehilangan Khadijah yang wafat pada sekitar 621 Masehi, Rasulullah tertidur di sebelah utara Ka'bah. Selepas tengah malam malaikat Jibril membangunkan Rasulullah dengan menendangnya perlahan.

Setelah terbangun, Rasulullah kemudian digandeng Jibril ke gerbang utama menuju Ka'bah. “Kemudian aku melihat seekor binatang berwarna putih, seukuran bagal atau keledai dengan dua sayap menutupi kaki belakangnya. Kaki depannya merentang sejauh mata memandang,” tulis Ibn Ishaq mengutip keterangan yang menurutnya datang dari Rasulullah sendiri.

Lokasi di samping Gerbang Malik Abdulaziz tersebut dipercayai sebagian jamaah jadi lokasi berdirinya hewan ajaib yang dipanggil Buraq tersebut. Dari situ, sembari menunggangi Buraq, Rasulullah memulai perjalanan menakjubkannya ke Masjid al-Aqsa di Palestina dan kemudian menembus langit menuju Sidratul Muntaha. Umat Islam di Asia Selatan dan Asia Tenggara, juga Turki dan Afrika hingga saat ini masih merayakan kejadian tersebut setiap 27 Rajab pada penanggalan Hijriyah.

Versi lainnya, lokasi itu dipercayai sebagai kediaman Fakhitah binti Abi Thalib, kakak dari Ali dan Ja’far. Perempuan yang merupakan sepupu Nabi Muhammad SAW tersebut lebih dikenal dengan panggilannya, Umm Hani. Ia tinggal di rumah tersebut bersama suaminya Hubayra bin Abi Wahb.

Setelah Rasulullah kehilangan Khadijah, ia beberapa kali bermalam di kediaman Umm Hani karena kedekatannya dengan keluarga tersebut. Satu malam ketika tertidur di rumah tersebut, Rasulullah dibangunkan malaikat Jibril dan digandeng keluar rumah menemukan Buraq tertambat tak jauh dari kediaman tersebut.

photo
Lokasi di antara Gerbang Malik Abdulaziz dan Gerbang Malik Fahd di Masjid al-Haram, Makkah, Ahad (2/9). Disekitar wilayah itu malaikat Jibril disebut menambatkan Buraq sebelum bertolak dengan Rasulullah menjalani Isra Mi'raj. Foto: Republika/Fitriyan Zamzami

Umm Hani adalah salah satu orang yang dikutip perawi hadits terkait penuturan Rasulullah soal kisah perjalanan ajaibnya. Ia sempat meminta Rasulullah tak menuturkan kisah serupa pada warga Makkah karena khawatir dengan respons mereka, namun Rasulullah bergeming.

Pada masa kekuasaan Turki Uthmani di Makkah, rumah Umm Hani sudah tak berdiri. Di lokasi itu sempat didirikan sebuah pilar persegi delapan untuk membedakan dengan pilar-pilar marmer bundar di sekitarnya. Sebelum perluasan Masjid al-Haram, pilar itu berdiri di samping kiri bagian atas anak tangga menuju lokasi tawaf.

Jika ditarik garis lurus ke arah barat daya seturut kemiringan bangunan utama Masjidil Haram, lokasi itu persis menuju gerbang nomor 29. Nama gerbang itu, tak lain dan tak bukan, Gerbang Umm Hani.

Saat ini, hampir seluruh pilar di lokasi tersebut dari marmer bundar. Hanya satu, di baris kedua, yang berdiri janggal. 

Ia berwarna abu-abu tak terpoles putih dan nampak lebih tua dari pilar-pilar lainnya. Ada semacam cincin persegi delapan di beberapa segmen pilar tersebut. Pilar itu juga memiliki delapan sisi, tak bulat seperti yang lain. Apakah di situ Buraq pernah ditambatkan? Waalahu‘alambisshawab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement