Ahad 16 Sep 2018 19:00 WIB

Asal-Usul Delima

Sejak ribuan tahun lalu, manusia sudah menikmati delima baik sebagai makanan dan obat

Buah Delima
Foto: Republika/Erdy Nasrul
Buah Delima

Buah ini diperkirakan berasal dari Asia Barat dan menyebar ke wilayah sekitar. Hebron yang kini menjadi bagian dari Israel masyhur dengan delima yang sudah ditanam sejak zaman Nabi Musa. Mesir, Yunani kuno dan Romawi adalah peradaban yang dikenal memanen buah ini.

Dari waktu ke waktu delima menyebar luas di wilayah Asia: Turkmenistan, Afghanistan, India, Cina, dan negara asia lainnya. Kemudian masuk ke Afrika Utara dan Mediterania, tak terkecuali Eropa. Buah ini diperkirakan pertama kali sampai ke Yunani melalui jalur laut Mediterania. Lalu masyarakat Spanyol dan Portugal dapat mengonsumsinya berkat jasa pedagang yang menempuh jalur laut.

Delima diperkirakan sampai ke India dan Cina melalui jalur sutra dan berakhir di Jepang. Seiring berkembangnya jalur perdagangan, para pegiat niaga sampai ke negara-negara di Samudera Hindia seperti Iran pada abad pertama masehi. Lalu sampai ke Indonesia pada abad ke-15.

Pelaut Spanyol baik tentara mau pun misionaris membawa tanaman ini ke ‘dunia baru’ seperti Amerika dan Mexico. Masyarakat di sana kemudian mengembangkannya dalam perkebunan dan pertanian. Penyebarluasan delima ke berbagai daerah terjadi kerena daya tahan tanaman ini yang luar biasa (Ram Chandra, K Dhinesh Babu, Vilas Tejrao Jadhav, Jaime A Teixeira da Silva: 2010).

Delima liar yang berkembang sejak ribuan tahun lalu masih tumbuh di area Pegunungan Kopet Dag sebelah utara Turkmenistan yang berbatasan dengan Khurasan Iran. Daerah tersebut disinyalir sebagai asal buah unik ini tumbuh dan berkembang.

Kini daerah itu menjadi tempat budi daya delima dan buah lainnya dari berbagai belahan dunia. Area itu kini disebut Pusat Pertanian Garrygala yang dibangun ahli botani Rusia Nikolai Vavilov (1887-1943). Dia memilih dan meneliti tempat tersebut selama 30 tahun. Dari situ Vavilov menyimpulkan kondisi subtropis di pegunungan dan dataran tinggi cocok untuk budi daya delima dan kacang-kacangan.

Dr Gregory Levin adalah ilmuwan yang sangat konsen terhadap delima. Masa mudanya dihabiskan untuk menelusuri dan mencari delima di sekitar Asia Tengah. Hasilnya, dia menambah banyak jenis delima hingga mencapai 1.117 macam. Asalnya dari  27 negara dan empat benua.

Dia juga menulis lebih dari 300 makalah tentang delima yang terbit di berbagai jurnal internasional. Penelitiannya menjadi rujukan pengembangan pertanian dunia terkait penanaman dan pengembangan delima di berbagai negara (Barbara L Baer: 2006).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement