Rabu 26 Sep 2018 14:46 WIB

Tiba di Tanah Air, Jamaah Diimbau Serahkan K3JH ke Puskesmas

Ada kemungkinan penyakit khas bagi yang baru pulang dari haji.

Rep: Novita Intan/ Red: Andi Nur Aminah
Jamaah haji Indonesia mulai diterbangkan  pulang ke Tanah Air dari Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Senin (27/8) pagi. Sebanyak 6.000 jamaah akan dipulangkab pada hari pertama kepulangan tersebut.
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Jamaah haji Indonesia mulai diterbangkan pulang ke Tanah Air dari Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Senin (27/8) pagi. Sebanyak 6.000 jamaah akan dipulangkab pada hari pertama kepulangan tersebut.

IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Sekjen Kemenkes dr Untung Suseno Sutarjo, M Kes memimpin Tim Pasca Haji melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Arab Saudi pada 22 hingga 26 September 2018. Turut hadir dari Kemenkes yaitu Kepala Pusat Kesehatan Haji, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat serta Sekretaris Ditjen Pelayanan Kesehatan.

Kegiatan diawali dengan melakukan rapat koordinasi antara Tim Pasca dengan Tim Manajerial Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Bidang kesehatan di Madinah. Saat di Madinah, dr Untung menyempatkan diri menemui jamaah haji di sektor dua yang hendak pulang ke Indonesia.

Baca Juga

Di atas bus, dr Untung mengucapkan selamat jalan dan berpesan agar jamaah menyerahkan K3JH (Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji) kepada dokter di Puskesmas masing-masing. “Semoga semuanya dapat menjalankan perjalanan panjang dengan selamat tiba di Tanah Air. Bila bapak ibu nanti di Tanah Air mengalami sakit, agar segera memeriksakan diri ke dokter. Berikan kartu kuningnya (K3JH-red) kepada dokter di Puskesmas,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (26/9).

“Kartu ini untuk menjelaskan bahwa kita baru pulang haji, sehingga dokter dapat memeriksa sesuai dengan penyakitnya karena ada penyakit yang khas bagi yang pulang dari haji. Semoga semua perjalanan aman, lancar dan tepat sampai di tujuan,” kata dr Untung.

Pada kunker ini, Tim Pasca mengunjungi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) yang ada di Madinah dan Makkah. Di KKHI Madinah masih ada operasional pelayanan kesehatan haji sampai 25 September.

Sementara di KKHI Makkah, pelayanan kesehatan telah ditutup 16 September 2018 setelah semua jamaah haji gelombang pertama pulang ke Indonesia. Di KKHI Madinah, dr Untung sempat melihat Depo Obat. Stok obat masih cukup sampai hari terakhir pemulangan jemaah haji.

Kemenkes RI telah menyiapkan 79 ton obat-obatan untuk jamaah haji 2018. Kepala Pusat Kesehatan Haji dr Eka Yusuf Singka menambahkan dari hasil pantauan timpasca diketahui ketersedian obat dan alat kesehatan memadai sampai akhir operasional.

Agenda lain yang dilaksanakan oleh dr Untung dan Tim Pasca Haji adalah melihat kesiapan PT Kimia Farma yang ada di Arab Saudi dalam memberikan pelayanan obat di Saudi. Selain itu, Tim Pasca juga bertemu dengan Konsul Jenderal Republik Indonesia membahas isu perlindungan kesehatan warga negara Indonesia (WNI) di Saudi.

Tim Pasca juga berkesempatan mengunjungi RS Arab Saudi untuk melihat kondisi jamaah haji yang masih dirawat di RSAS, baik di Madinah dan Makkah. “Semua pasien dirawat dengan baik. Mohon doanya agar Allah memberikan kesembuhan kepada jamaah yang masih ada disini,” kata dr Untung.

Sementara itu, menurut Kapuskes Haji, Kemkes akan mengirimkan tiga dokter dan tiga perawat untuk mem-//follow up pasien-pasien yang masih tertinggal di RSAS. "Sekali lagi ini wujud nyata Kemenkes dalam mendukung penyelenggaraan Haji," tegas dr Eka.

Dia menambahkan bahwa TKHI seluruhnya memiliki kemampuan dalam penggunaan Kartu Kesehatan haji elektronik. "Angka kesakitan dan kematian jamaah haji menurun jika dibandingkan tahun 2017," kata dr Eka. (Novita Intan)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement