IHRAM.CO.ID, PEKANBANRU -- Hampir sepekan, rekaman sidik jari dan airis mata (biometrik) sebagai syarat mendapatkan visa umrah bagi jamaah, berjalan. Namun, banyak masalah teknis terjadi di kantor VFS Tasheel belum terselesaikan sehingga merugikan calon jamaah terutama jamaah di daerah.
Rafiq Jauhari, Pembimbing Haji dan Umrah Himpuh meminta Republika untuk terus menyampaikan keluhan-keluhan jamaah. Terutama, keluhan jamaah di daerah bahwa proses perekaman biomertrik di dearah sangat memberatkan bahkan ada jamaah yang harus dilarikan kerumah sakit karena kelelahan.
“Mohon bisa terus mengangkat dari berbagai sisi. Semoga para pengambil kebijakan bisa mendengar,” kata Rafiq saat berbincang tadi malam.
Rafik mengaku prihatin mendengar keluhan-keluhan yang disampaikan teman-teman pengeloa travel di daerah tentang bagaimana sulitanya para calon jamaah umrah untuk bisa mendapat visa umrah. Dia mencontohkan, jamaah dari Siak menuju Pekan Baru yang saat ini berbaring di RS sakit karena kelelahan untuk mengikuti perekaman biometrik.
“Barusan ada dua orang dilarikan ke rumah sakit. Mungkin karena kelelahan menunggu,” kata Rafiq mengutip perkataan temannya Firdaus yang juga pemilik travel Firdaus Tour.
Rafiq menceritakan bahwa temannya itu berangkat dari rumahnya di Siak menuju Pekan Baru, pada waktu Subuh. ”Sekarang masih antri di VFS Pekanbaru bersama 30 jamaah lainnya. Barusan ada dua orang pingsan dan dilarikan ke rumah sakit, mungkin karena kelalahan menunggu,” kata Rafiq.
Selain banyak kendala masalah teknis, petugas dari VFS Tasheel juga dinilai membonsankan karena berprilaku tidak ramah. Namun, kata Rafiq, Firdaus Tour memaklumi petugas yang berprilaku tidak ramah itu karena juga kelelahan dalam bekerja. “Mungkin juga kecapean ndak ada shift,” katanya.
Kata Rafiq, Firdaus meminta didoakan agar tetap diberikan kesabaran untuk berjuang demi sampai ke Tanah Suci. “Barikanlah kesabaran Ya Allah,” katanya.