IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan sudah mulai melakukan persiapan menyambut musim haji 2019. Persiapan dimulai dengan melakukan rekrutmen calon Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).
Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Kementerian Kesehatan RI (Kemkes) Eka Jusuf Singka mengatakan alasan kenapa pihaknya tidak menambah jumlah TKHI pada musim haji 2019. "Karena jumlah 1.520 orang itu sudah sesuai dengan yang diminta Kementerian Agama dan jumlahya sama dengan yang tahun 2018," kata Eka Jusup saat dihubungi Republika.co.id Senin (14/1).
Meski jumlah TKHI tidak bertambah, Eka berjanji akan memaksimalkan kerja TKHI yang ada demi dapat memaksimalkan pelayanan terhadap para jamaah haji Indonesia. Untuk itu menurut Eka pihaknya tidak perlu komplain dengan tidak bertambahanya TKHI. Dia mengatakan, masalah ditambahnya TKHI atau tidak sudah menjadi urusan Kementerian Agama.
"Saya sebagai kepala kesehatan haji akan memaksimalkan peranan itu karena kuota sudah ditentukan. Di sana saya memaksimalkan peran itu dan jadi saya tidak perlu komplain dengan hal ini," katanya.
Eka merinci mengenai format tenaga kesehatan untuk musim haji tahun 2019 nanti. Dia mengatakan, setiap kloter itu memiliki satu dokter dan dua perawat untuk mengawal 450 jamaah dari satu kelompok terbang.
Format seperti itu sudah dilakukan setiap musim haji di setiap tahunnya. Jadi berapa jumlah TKHI sudah aturan mainnya di Kememterian Agama. "Itu juga dari dulu seperti itu kita memaksimalkan saja peran-peran ini," katanya.
Eka mengatakan jumlah Penitia Ibadah Haji Indonesia PPIU masih sama seperti tahun yang lalu. Jumlah PPIH Kesehatan sebanyak 306 orang. "Kami sedang mengupayakan dapat penambahan ke Dirjen PHU Kemenag. Saya optimistis bisa ditambah," katanya.
Dia menambahkan jika petugas kloter sudah sesuai denga jumlah kloter yang ada di Indonesia. Tahun ini ada sekitar 507 kloter. "Kalau petugas kloter sesuai jumlah kloter. Tahun ini sekitar 507 kloter. Maka TKHI nya tiga kali 507 sama dengan 1.521 orang," katanya