IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketika sampai ke Masjidil Haram, jamaah langsung mencari tempat-tempat berikut ini. Di sana mereka langsung bermunajat: mengagungkan asma Allah sambil mengutarakan harapan yang hendak dicapai di masa depan.
Masjid suci ini adalah destinasi utama jamaah haji dan umrah. Setelah sampai ke Tanah Suci, mereka langsung menuju tempat sujud tersebut. Di sana mereka jatuh dalam haru, karena melihat kiblat umat Islam di dunia. Berikut ini adalah tiga tempat yang banyak dikunjungi.
Mathaf Lantai Dasar Masjidil Haram
Artinya tempat thawaf. Lokasinya ada di bagian paling dalam. Meski terdapat banyak lantai, yang paling diincar jamaah adalah tempat thawaf lantai dasar. Karena di sana mereka bisa memegang Ka'bah.
Di tempat inilah jamaah berjalan berputar melawan arah jarum jam sebanyak tujuh kali. Hal itu dilakukannya sambil berzikir. Selesai thawaf, mereka berjalan menuju tempat sa'i. Di sana mereka merenungkan perjuangan Hajar dulu bertahan hidup di tengah lahan tandus bersama bayinya, Nabi Ismail. Perjuangan itu kini diabadikan menjadi sa'i.
Multazam
Multazam adalah dinding Ka'bah yang terletak di antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah disebut sebagai Multazam. Menurut Atiq bin Ghaits Al-Biladi dalam Fadhail Makkah wa Hurmat al-Bayt al-Haram, panjang antara pintu Ka'bah dengan hajar aswad sekitar empat hasta.
Inilah tempat yang paling diburu jamaah haji dan umrah setelah mengerjakan thawaf. Saat sekeliling Ka'bah dipenuhi jamaah, tak mudah untuk mencapai Multazam. Setiap orang berusaha untuk mencapai tempat yang mustajab itu. Jamaah haji dan umrah pun berdoa dengan penuh kekhusyukan. Bersimpuh memohon ampunan dan memanjatkan berbagai harapan kepada Sang Khalik.
Hajar Aswad
Meski mencium hajar aswad adalah sunah, jamaah haji kadung menganggap ritual satu ini adalah keharusan. Sampai ke Makkah rasanya kurang afdhal kalau tidak mencium batu hitam. Ini merupakan sebuah batu yang diyakini oleh umat Islam berasal dari surga, dan yang pertama kali menemukannya adalah Nabi Ismail dan yang meletakkannya adalah Nabi Ibrahim.
Dahulu kala batu ini memiliki sinar yang terang dan dapat menerangi seluruh jazirah Arab. Namun semakin lama sinarnya semakin meredup dan hingga akhirnya sekarang berwarna hitam. Batu ini me - miliki aroma yang unik dan ini merupakan aroma wangi alami yang dimilikinya semenjak awal keberadaannya.
Pada saat ini batu Hajar Aswad tersebut ditaruh di sisi luar Kabah sehingga mudah bagi seseorang untuk menciumnya. Adapun mencium Hajar Aswad merupakan sunah Nabi Muhammad SAW. Karena dia selalu menciumnya setiap saat tawaf.