Senin 21 Jan 2019 16:14 WIB

Komisi I DPR RI Kritik Syarat Pembuatan Paspor Umrah

Syarat harus melampirkan surat rekomendasi dari travel dan Kementerian Agama setempat

Rep: Ali Mansur/ Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi Ibadah Umrah
Foto: EPA/ALI HAIDER
Ilustrasi Ibadah Umrah

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Hidayat Nur Wahid mengaku mendapat aspirasi dari masyarakat terkait persyaratan pembuatan paspor untuk umrah. Dalam pembuatannya di Imigrasi, masyarakat harus melampirkan surat rekomendasi dari travel dan Kementerian Agama di daerah asalnya sebagai persyaratan.

Hidayat mengatakan, untuk pembuatan paspor lain, seperti untuk bepergian ke luar negeri tidak perlu rekomendasi dari travel dan instansi lainnya. Sehingga hal ini menimbulkan asas ketidakadilan yang dialami oleh para jamaah umrah.

Baca Juga

"Ini kan menambah masalah baru, bukankah paspor umrah itu sama saja dengan paspor haji atau dengan paspor-paspor yang lain," kritik Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), di Kompleks Parlemen, Senin (21/1).

Hidayat melanjutkan, belum lagi para jamaah saat ini sudah disulitkan dengan perekaman biometrik yang juga sebagai syarat baru untuk visa umrah. Oleh karena itu dia mempertanyakan kenapa untuk membuat paspor bagi yang akan berangkat umrah harus ada rekomendasi dari travel dan Kemenag?

Semestinya, Hidayat mengatakan, syarat pembuatan paspor untuk umrah sama saja dengan yang akan berangkat keluar negeri dalam kegiatan apapun. "Semestinya tidak perlu ada penambahan syarat apapun untuk pembuatan paspor. Saya kira ini perlu dikoreksi, karena itu tidak menghadirkan asas keadilan, baik bagi orang mau pergi wisata kemanpun tidak harus ada rekomendasi dari travel," tambahnya.

Dia mengatakan jika alasannya adalah dikhawatirkan paspor tersebut disalahgunakan, seharusnya tidak perlu dijadikan alasan. Sebab angka di lapangan yang tidak pulang setelah umrah, prosentasenya sangat kecil. Apalagi yang menyalahgunakan pun belum tentu visanya adalah umrah. "Mungkin karena ada masalah lain," ujarnya.

Karena itu, Hidayat menegaskan, jangan karena ada sejumlah orang yang tidak pulang dan jumlahnya sangat kecil itu kemudian malah menghadirkan sebagai persyaratan yang membebani seluruh calon jamaah umrah. Hidayat berharap seluruh pihak di Indonesia ini termasuk juga Arab Saudi bisa membantu rakyat Indonesia agar bisa umrah. Karena umrah adalah salah satu cara untuk mengurangi rindu mereka ke Makkah, sebab untuk berangkat haji mereka harus menunggu sangat lama. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement