Kamis 31 Jan 2019 16:40 WIB

Saudi Produksi 400 Bus Pengangkut Jamaah, ini Progresnya

Bus rencananya mulai beroperasi pada awal 2020.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Tampilan bus-bus yang akan mengangkut jamaah haji dari Madinah ke Makkah mulai 26 Juli ini.
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Tampilan bus-bus yang akan mengangkut jamaah haji dari Madinah ke Makkah mulai 26 Juli ini.

IHRAM.CO.ID, MAKKAH – Progres produksi 400 bus untuk mengangkut jamaah di Makkah hampir rampung. 

Pembuatan bus yang merupakan bagian dari proyek transportasi umum Makkah itu dilakukan di bawah Otoritas Pengembangan Wilayah Makkah.

Tahap pembuatan dan pengadaan bus tersebut dijadwalkan akan rampung pada akhir tahun ini. Sementara bus akan mulai beroperasi pada awal 2020.  

Proyek ini bertujuan untuk mengangkut dan melayani jamaah dan penduduk kota. Di samping, untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas.

Bus didesain ramah lingkungan dan dilengkapi dengan sistem navigasi. Selain itu, bus juga dilengkapi sistem pengumpulan dan pembayaran otomatis, fasilitas untuk orang-orang berkebutuhan khusus, layanan Wifi, sistem pendingin udara canggih yang menahan atmosfer kota, sistem informasi audio dan video otomatis, sistem keamanan dan penjelasan di layar elektronik. 

Juru bicara Otoritas, Eng Jalal bin Abdul Jalil Kaaki, mengatakan tahap pembuatan bus sudah dimulai. Menurutnya, spesialis akan melakukan bagian pemeriksaan dan evaluasi melalui beberapa tahap. 

Dia menyebutkan, dua tahap pertama pemeriksaan dan evaluasi telah selesai, pekerjaan sekarang difokuskan pada pelaksanaan tahap ketiga dan terakhir.

“Ini akan mencakup pengujian percontohan di jalan-jalan Wina, Austria, dan di jalan-jalan Makkah, di samping menguji efisiensi bahan bakar dan pendingin udara kendaraan," jelas Jalil Kaaki, dilansir di Arab News, Kamis (31/1). 

Ia menambahkan, semua rencana berjalan sesuai dengan kerangka waktu yang dijadwalkan. Penandatanganan kontrak manufaktur dan pengadaan dengan perusahaan Saudi Nesma dan TNC Spanyol disponsori Gubernur Wilayah Makkah, Pangeran Khalid Al-Faisal. 

Kontrak tersebut mencakup ketentuan operasi dan pemeliharaan selama sepuluh tahun operasional dan pengadaan, pengoperasian, dan pemeliharaan 400 bus dengan biaya total 3,2 miliar riyal (853 juta dolar). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement