Kamis 28 Feb 2019 22:20 WIB

Ini Persiapan Patuhi Menyelenggarakan Haji Khusus

Patuhi akan Tanah Suci untuk melihat maktab yang sedikit bermasalah.

Rep: ali yusuf/ Red: Andi Nur Aminah
Jamaah Haji Indonesia (ilustrasi)
Foto: ROL/Ani Nursalikah
Jamaah Haji Indonesia (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) sedang melakukan berbagai persiapan penyelenggaraan ibadah haji 2019. Selain Kemenag yang melakukan persiapan, pihak travel umrah dan haji khsus melalui asosiasinya juga melakukan persiapan.

Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Haji Umrah dan In-Boud Indonesia (Asphurindo) Magnatis Chaidir mengatakan, Asphurindo yang tergabung pada Permusyawaratan Antar Syarikat Travel Umrah dan Haji Indonesia (Patuhi) mengatakan, dalam waktu dekat ini Patuhi akan berangkat ke Saudi.

Baca Juga

"Tanggal 2 Maret ini saya dan kawan-kawan Asphurindo di bawah Patuhi seperti Apmhuri, Himpuh dan Kesthuri berangkat ke Saudi," kata Magnatis saat berbincang dengan Republika.co.id, Kamis (28/2).

Magnatis menyampaikan, pada 2 Maret nanti Patuhi berangkat ke Saudi untuk bertemu dengan Kementerian Haji Saudi Arabia, Dr Muhamad Saleh Benten dan Muasassah Asia Tenggara. Tujuannya untuk melihat Maktab yang sedikit ada masalah. "Karena di Maktab ini sudah ada Brunai dan Malaysia. Mereka sudah masuk melobi muasassah di sana," katanya.

Padahal Maktab yang kini informasinya sudah dibooking Brunai dan Malaysia, tadinyq merupakan tempat bagi jamaah haji khusus Indonesia yang jumlahnya saat ini sebanyak 17 ribu jamaah. "Ada dua maktab sudah diambil Malayasia dan Brunai, seperti itu informasinya," katanya.

Karena kata Magnatis, meski Maktab sudah dikuasai negara lain, Patuhi harus memastikan Muasassah harus menyampaikan di mana Maktab bagi jamaah haji khusus Indonesia sebagai tempat penggantinya. "Karena kita harus mempersiapkan dan memfasilitasi anggota-anggota yang akan mengambil kemah di Maktab dan di Mina," katanya.

Magnatis menyampaikan, keberangkatan ke Saudi, selain untuk memastikan Maktab, Patuhi juga akan berkoordinasi dengan konjen RI di Jedah untuk meminta apakah penyelenggaraan haji tahun ini ada regulasi baru atau tidak. Magnatis mengatakan karena setiap tahunnya Saudi selalu mengeluarkan aturan baru secara mendadak.

Magnatis mengatakan, persiapan lain secara individu sebagai penyelenggara haji kusus maupun sebagai asosiasi di Patuhi akan mengikuti semua peraturan yang dikeluarkan pemerintah melalui Kemenag terkait penyelenggaraan ibadah haji khsus. "Kita tentunya taat azas sesuai dengan peraturan Kementerian Agama," ujarnya.

Magnatis menuturkan, saat ini pihaknya sudah mendapat imbauan pada 25 Februari yang pelaksanaannya baru keluar tanggal 4 atau 5 Maret Surat Keputusan (SK) Dirjen terkait pelunasan tahap kedua untuk biaya haji khusus. "Saya sudah menginformasikan kepada semua anggota, agar mereka bersiap menyongsong pelunasan itu," katanya.

Magnatis mengatakan, semua calon jamaah haji khusus harus sudah menyiapkan uang sebesar 4.000 dolar lagi sebagai pelunasan dari setoran awal sebesar 4.000 dolar. Magnatis menginformasikan bahwa biaya haji khsusus sebesar 8.000 dolar.

"Artinya apa? Dianya harus standby yang 4.000 dolar di rekening masing-masing tempat di mana mereka entri dana. Dan pinnya ada di perusahaan masing-masing yang punya izin," katanya

Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 29 Tahun 2019 tentang Penetapan Kuota Haji 1440H/2019M, jumlah haji khsus sebanyak 15.663 jamaah ditambah petugas haji khusus yang terdiri dari pengurus PIHK 756, pembimbing ibadah 378, Dokter 189, dan pengurus asosiasi  14. Sehingga jumlah porsi haji khsus sebanyak 17 ribu jamaah.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement