IHRAM.CO.ID, YOGYAKARTA - Biro perjalanan haji khusus, umrah dan wisata muslim Adzikra Travel terus melakukan penetrasi pasar dengan membuka kantor cabang di sejumlah kota di Indonesia.
“Hal ini sesuai dengan misi Adzikra sebagai biro travel ternama di Indonesia untuk hadir di setiap wilayah dan kota-kota di segenap penjuru Indonesia,” kata Direktur PT ADzikra Tour & Travel, H Hilman Fauzi, dalam sambutannya pada acara silaturahmi sekaligus peresmian kantor cabang Yogyakarta, Sabtu (2/3).
Sebagai pelayan para tamu Allah, Hilman Fauzi menjelaskan, Adzikra melalui program-programnya bukan hanya bagaimana agar jamaahnya bisa melaksanakan umrah secara baik. Tidak kalah pentingnya, bagaimana agar setiap jamaahnya mengalami perubahan diri.
Sebab, kata Hilman, selama di Tanah Suci, baik di Mekah maupun Madinah, secara rutim Adzikra selalu melakukan muhasabah. “Tujuannya agar jamaah betul-betul meresapi makna umrah atau haji,” katanya seperti dikutip rilis yang diterima ihram.co.id, Jumat (8/3).
Hilman menambahkan dengan dibukanya kantor cabang di Jogjakarta ini, akan memudahkan masyarakat Jogja untuk beribadah ke Baitullah dengan pelayanan yang baik dan maksimal suguhan Adzikra Travel. “Sesuai misinya, Adzikra akan hadir di setiap wilayah dan kota-kota di seluruh Indonesia,” tegasnya lagi.
Pembimbing ibadah Adzikra Travel, Ustaz Johari menyinggung terkait daftar tunggu haji di Jogjakarta saat ini hampir mencapai 40 tahun, maka umrah merupakan solusi cepat untuk segera ke Tanah Suci. “Hal ini juga berlaku bagi mereka yang sudah menunaikan haji tetapi ingin ke Tanah Suci lagi,” ujarnya.
Peresmian kantor cabang ADzikra Jogja ini turut dihadiri oleh Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kemenag DIY. Hadir pula Kepala Cabang, H. Ali Farihin Lc; Komisaris Utama Adzikra, Ir H Ahmadin Ahmad, dan pembimbing ibadah Ustaz Abdul Syukur.
Usai acara seremonial peresmian di Hotel Tentrem Jogja, acara dilanjutkan di kantor Adzikra yang beralamat di Jalan AM Sangaji Nomor 93 Karangwaru, Tegalrejo, Yogyakarta. Pada kesempatam tersebut, juga digelar doa bersama anak-anak yatim dan Muqoddaman, sebuah tradisi pembacaan Alquran 30 juz.