IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kebijakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia (GIA) menunjuk empat agen travel sebagai penjual tiket dikeluhkan agen travel lain. Kebijakan yang sudah diberlakukan sejak 1 Maret itu dinilai merugikan travel umrah dan haji khusus.
Komisari Taqwa Tours (PT Taqwa Mulia Wisata) H Rafik Jauhari mengatakan, Taqwa Tours merupakan pelanggan setia maskapai Garuda. "Kami adalah pelanggan setia Garuda," kata Rafiq saat berbincang dengan Republika.co.id, Selasa (12/3).
Rafiq mengatakan, semua keberangkatan umrah Taqwa Tours dalam dua tahun terakhir ini, seratus persen menggunakan maskapai Garuda Indonesia. Kini, setelah ada kebijakan tersebut Taqwa Tours merasa dirugikan. "Jadi kami termasuk salah satu travel yang sangat dirugikan dengan kebijakan pemasaran tiket Garuda Indonesia ini," katanya.
H Rafiq Jauhari yang juga pembimbing haji dan umrah bersertifikasi ini memastikan, Taqwa Tours termasuk salah satu dari lima travel dengan performa terbaik di kantor cabang Garuda Indonesia Yogyakarta. Jika melihat performa terbaik Taqwa Tours, sudah selayaknya Taqwa Tours juga ditunjuk sebagai agen travel yang juga bisa menjual tiket pesawat Garuda.
Rafiq berharap, pihak maskapai GIA dapat mengevaluasi kebijakannya yang hanya membatasi empat agen travel yang bisa menjual tiket pesawat Garuda untuk penerbangan umrah. Rafiq memastikan, meski travelnya tidak boleh menjual tiket Garuda kepada jamaah umrah, Taqwa Tour tetap akan menggunakan peswat Garuda karena demi menjaga komitmen terhadap pelanggan.
"Sampai akhir tahun ini terpaksa kami masih harus mempertahankan menggunakan maskapai Garuda Indonesia karena menjaga komitmen dengan para jamaah," katanya.
Rafiq mengatakan, dengan kebijakan pemasaran tiket yang harus melalui travel wholesale ini merugikan Taqwa Tours hingga Rp 1 juta per pax. Meski demikian Taqwa Tours tidak mungkin menaikkan biaya umrah kepada para jamaah.
"Namun, jika hingga musim depan masih diberlakukan kebijakan yang sama, nampaknya kami akan lebih memilih bekerjasama ke maskapai lain," katanya.