IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Persaudaraan Pengusaha Umroh dan Haji Indonesia (Perpuhi) masih menunggu PT Garuda Indonesia mencabut kebijakan hanya empat travel yang bisa menjual tiket garuda.
Ketua Perpuhi Her Suprabu menyesalkan, dengan kebijakan pihak PT Garuda Indonesia yang terhitung tanggal 1 Maret 2019, untuk pemesanan tiket rute SOC-JED dan SOC-MED di Brand Office Solo hanya bisa dilakukan melalui empat agen besar yang berada di Jakarta.
"Kita masih menunggu bagaimana sikap garuda setelah kami kirim surat keberatan atas kebijakan masakapai," kata Ketua Perpuhi Her Suprabu saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (12/3).
Sebagai bentuk protes atas kebijakan yang dinilai merugikan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) di daerah, Perpuhi telah mengirim surat kepada pihak maskapai pada tanggal 9 Maret.
"Isi suratnya kami keberatan pemesanan tiket rute SOC-JED dan SOC-MED di Brand Office Solo hanya bisa dilakukan melalui empat agen besar yang berada di Jakarta," katanya.
Sebelumnya, kebijakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia (GIA) menunjuk empat agen travel sebagai penjual tiket dikeluhkan agen travel lain. Kebijakan yang sudah diberlakukan sejak 1 Maret itu dinilai merugikan travel umrah dan haji khusus.
Her Suprabu memastikan jika pihak maskapai tidak merespons surat keberatan Perpuhi, maka 40 travel umrah haji khusus yang masuk keanggotaan Perpuhi, sepakat tak gunakan maskapai Garuda lagi. "Kita pindah ke maskapai lain," katanya.
Her mengatakan, ada dua pilihan maskapai yang direkomendasikan Perpuhi kepada anggotanya untuk mengganti pesawat Garuda. "Ada pilihanya Lion Air dan Citylink," katanya.
Selain mengganti maskapai dari Garuda ke Lion Air dan Citylink, Perpuhi juga akan melaporkan pihak Garuda ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), kerena dinilai pihak garuda telah melakukan monopoli. "Ada kemungkinan kita laporkan ke KPPU," katanya.