Senin 25 Mar 2019 18:00 WIB

Jangan Sepelekan Persiapan Kesehatan Sebelum Haji

Jamaah membutuhkan kesiapan fisik, psikis, dan mental.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agung Sasongko
Calon jemaah haji menjalani pemeriksaan kesehatan di Aula Dinkes Serang, di Serang, Banten, Sabtu (9/2/2019).
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Calon jemaah haji menjalani pemeriksaan kesehatan di Aula Dinkes Serang, di Serang, Banten, Sabtu (9/2/2019).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan ibadah haji tinggal menghitung bulan. Dalam hal ini, calon haji perlu mempersiapkan diri baik itu dari segi fisik maupun mental untuk melaksanakan ibadah yang merupakan rukun Islam ke-5 itu. 

Komisioner Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) Bidang Kesehatan, dr Abidinsyah Siregar, mengatakan ada hal yang prinsip selain persiapan ibadah dalam rangka menjalankan ibadah haji, yakni persiapan terkait kesehatan jamaah itu sendiri.

Baca Juga

Oleh karena itu, pemerintah menerapkan Istithaah kesehatan haji. Ia menjelaskan, Istithaah adalah kondisi kesehatan jamaah yang dipersiapkan sedemikian rupa, yang dengan kesehatannya itu seluruh faktor resiko sakit dapat terkendali dan ia bisa melaksanakan ibadah secara mandiri. 

Ia mengatakan, jamaah perlu mempersiapkan kesehatan tubuhnya dengan baik, karena mereka akan menghadapi suatu kondisi baru yang berbeda dengan kehidupan sehari-hari. 

Apalagi, cuaca saat musim haji di Arab Saudi akan sangat panas dan kelembapan udara begitu tipis. Di samping itu, jamaah akan dihadapkan pada rendahnya oksigen karena tanaman hijau di Saudi yang kurang, dan lingkungan manusia yang sedemikian banyaknya.

 Ditambah, aktivitas ibadah bukan dilakukan di kamar, melainkan bergerak menuju tempat-tempat ibadah yang telah ditentukan di dalam tata aturan ibadah yang juga telah ditentukan.

"Artinya, jamaah membutuhkan kesiapan fisik, psikis, mental, dan sosial yang benar-benar dalam kondisi terbaik. Untuk mempersiapkan hal itu, pemerintah menyediakan pendekatan pelayanan kesehatan haji dimulai dari sebelum keberangkatan," kata Abidinsyah, saat dihubungi Republika.co.id, Senin (25/3).

Dalam hal ini, Abidinsyah mengimbau agar calon jamaah haji memeriksakan kesehatannya dengan sungguh-sungguh ke seluruh fasilitas kesehatan. Calon jamaah juga diimbau tidak menyembunyikan masalah kesehatan mereka. Karena tidak menutup kemungkinan, penyakit atau faktor resiko sakit jamaah bisa muncul saat berada di Tanah Suci. 

Karena faktor cuaca, misalnya, dengan cuaca yang sangat panas tubuh bisa mengalami dehidrasi. Selanjutnya, jelas Abidinsyah, dehidrasi bisa menimbulkan kelelahan luar biasa. Kondisi dehidrasi atau kekurangan cairan ditambah kelelahan akan mengundang munculnya penyakit yang selama ini bisa dikendalikan atau yang memang tidak diketahui selama ini. 

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya memeriksakan kesehatan haji yang secara berulang-ulang ke puskesmas dan pada waktunya nanti ke rumah sakit untuk mencapai level Istithaah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement