IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 62 persen jamaah haji kota Gorontalo (GTO) termasuk golongan resiko tinggi (Risti). Meski demikian jamaah Risti itu diberangkatkan ke Tanah Suci karena memenuhi istitha'ah.
"Semuanya memenuhi syarat istitha'ah. Artinya tidak ada yang tidak Memenuhi syarat," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji dr Eka Jusup Singka saat dihubungi Republika setelah melakukan Sosialisasi Haji Sehat di Kota Gorontalo, Ahad (14/4).
Eka mengatakan Kota Gorontalo memiliki 450 jamaah haji pada musim haji tahun 2019 ini. Ekan bersyukur atas peran serta pemerintah Provinsi Gorontalo sehingga membuat jamaah hajinya memenuhi istithaah.
Eka Jusup mengapresiasi perhatian pemerintah Gorontalo terhadap kesehatan masyarkatnya dengan menggratiskan pemeriksaan kesehatan jamaahm haji di tempat-tempat fasilitas kesehatan.
"Pemeriksaan Kesehatan bagi Jemaah haji di Kota GTO digratiskan dan ini sesuatu hal yang patut dibanggakan oleh masyarakat GTO," katanya.
Selain itu, kata Eka yang patut disyukuri dan dibanggakan jamaah haji Gorontalo adalah diberikannya uang saku langsung dari Walikota Drs. Marten Thaha. Hal ini sebagai bentuk kepala daerah setempat peduli terhadap masyarakatnya yang berangkat haji.
"Bahkan memperoleh uang saku dari Pak Walikota. Uang saku diberikan oleh pemerintah kota sebesar 350 Real setiap jemaah asal GTO," katanya.
Eka Jusuf menyampaikan, Walikota menaruh perhatian khusus terkait pentingnya kesehatan dalam ibadah haji. Untuk itu dia meminta jamah haji selalu menjaga kesehatan sebelum berangkat, selama perjalanan sampai tiba di Tanah Suci sampai kembali lagi ke Tanah Air.
"Pak Walikota menyatakan pentingnya kesehatan dalam ibadah haji itu sehat jasmani dan rohani," katanya.