IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Para alumni petugas haji diharapkan bisa menjadi agen penggerak di masyarakat. Karena, mereka memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang seluk beluk ibadah dan penyelenggaraan haji.
"Saya harapkan, petugas haji yang sudah selesai bertugas agar menjadi agen di masyarakat. Memberikan informasi dan mewarnai lingkungannya khususnya soal perhajian," kata Direktur Bina Haji Kementerian Agama, Khorizi H Dasir saat memberikan materi di acara Pembekalan Terintegrasi Petugas Haji Arab Saudi Tahun 1440 H/2019 M di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (24/4).
Menurut Khoirizi, para petugas haji yang sudah kembali ke masyarakat, bisa melakukan pembinaan sepanjang tahun. Misalnya, dengan menjadi agen manasik haji maupun hal yang terkait dengan perhajian.
Khoirizi menjelaskan, harapan itu merupakan yang sesuai dengan konteks zaman ini. Karena pada zaman dahulu, orang-orang Indonesia pada awalnya berhaji hanya untuk beribadah.
Seiring perjalanan waktu, para jamaah haji Indonesia setelah selesai berhaji, atas saran syekh-syekh atau guru-guru agama di Makkah pada saat itu, mulai menuntut ilmu.
Di sana, mereka menuntut ilmu hingga bertahun-tahun dan ketika pulang menjadi tokoh panutan dan tokoh agama.
\"Makanya, muncullah alumni-alumni haji pada saat itu menjadi pahlawan nasional seperti Hamka atau KH Ahmad Dahlan,\" kata Khoirizi.
Namun, setidaknya untuk saat ini, lanjut Khoirizi, para petugas haji cukup ketika pulang, menjadi agen penggerak di masyarakat. Mereka bisa memberikan informasi dan penerangan tentang perhajian kepada masyarakat.
Sebanyak 1.108 calon petugas haji di Arab Saudi mengikuti pembekalan haji. Di antaranya berasal dari petugas bidang konsumsi sebanyak 123 orang, petugas transportasi 115 orang, petugas Media Center Haji (MCH) 30 orang, dan petugas kesehatan sebanyak 306 orang.
Mereka mengikuti pelatihan ini mulai 23 April hingga 2 Mei 2019 mendatang. Acara ini resmi dibuka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Rabu (23/) malam kemarin