Rabu 12 Jun 2019 16:28 WIB

Menkes Harap TKHI Mampu Kurangi Risiko Penyakit Jamaah

Tenaga medis bisa memastikan kondisi penyakit jamaah.

Rep: Dea Alvi Soraya / Red: Muhammad Subarkah
Para calon  petugas haji melakukan simulasi pelayanan akomodasi untuk jamaah haji, saat acara Simulasi Gladi Posko untuk petugas haji, yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Selasa (30/4).
Foto: Syahruddin El Fikri/Republika.co.id
Para calon petugas haji melakukan simulasi pelayanan akomodasi untuk jamaah haji, saat acara Simulasi Gladi Posko untuk petugas haji, yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Selasa (30/4).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nila Moeloek mengatakan, berdasarkan data 2018, 2.366 jamaah sakit saat tiba di Arab Saudi. Maka dari itu, selain mendampingi selama berada di Arab Saudi hingga kembali ke tanah air, tenaga kesehatan juga disiapkan untuk menjamin kondisi para jamaah selama penerbangan menuju Arab Saudi.

“Para jamaah akan melakukan perjalanan udara selama 9-12 jam, ditambah waktu tempuh tambahan bagi jamaah yang berasal dari berbagai daerah, dan ini tentu membawa pengaruh pada fisik jamaah,” kata Nila Moeloek saat menyampaikan sambutan di Gedung Sujudi, Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (12/6).

 

“Dan dengan ini saya harap tenaga medis bisa memastikan kondisi dan mendampingi para jamaah haji agar terus fit,” tambah Nila.

 

Adanya pelayanan kesehatan selama penerbangan ini, kata Nila, diharapkan mampu memberikan pelayanan yang optimal baik sebelum keberangkatan, selama penerbangan, saat berada di Arab Saudi hingga kembali ke tanah air. Selain itu, tim kesehatan haji ini juga diharapkan dapat melakukan sosialisasi mengenai penerbangan haji kepada jamaah.

 

“Sekiranya, tim dapat membantu memberikan penjelasan kepada para jamaah yang belum pernah naik pesawat,” kata Nila.

 

Menkes juga menghimbau para calon jamaah atau Muslim yang berniat pergi haji, untuk menjaga kondisi kesehatannya. Terlebih bagi para jamaah berusia lanjut, yang menurutnya, sudah dipastikan mengidap setidaknya satu penyakit, dan kebanyakan adalah hipertensi dan jantung.

 

“Maka saya menghimbau setiap orang yang punya niat naik haji untuk menjaga kesehatannya dari jauh jauh sebelumnya. Kami sangat memperhatikan kesehatan para jamaah haji, mulai dari sebelum berangkat, selama penerbangan, hingga sampai disana, dan kembali lagi ke tanah air pun kami terus berusaha menjaga kondisi para jamaah,” tegas Nila.  

 

“TKHI (tenaga kesehatan haji Indonesia) dan PPIH (panitia penyelenggara ibadah haji) bertugas memastikan para jamaah haji dapat lancar beribadah. Semoga perjalanan haji tahun ini bisa berjalan dengan baik dan lancar,” tutup Nila.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement