IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengaku terus berupaya memberikan kenyamanan yang terbaik bagi seluruh jemaah haji Indonesia. Di antara bentuk peningkatan itu ialah selama mereka berada di penginapan Makkah.
Beberapa fasilitas dan layanan telah dipersiapkan bagi jemaah haji tahun ini. Karena itu, hal ini patut diketahui oleh setiap jemaah. Demikian disampaikan Direktur Layanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, saat melakukan sosialisasi di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Salah satu layanan yang tersedia di hotel atau penginapan Makkah adalah penyediaan air minum. Menurut Sri Ilham, para jemaah tidak perlu mengkhawatirkan ketersediaan air minum.
“Selama ini kebanyakan jemaah berpikiran air minum ini melekat dengan pelayanan katering, jadi hanya diperoleh pada saat diberikan bersama makanan saja. Padahal, tidak," kata Sri Ilham Lubis, seperti dilansir laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), Selasa (18/6).
"Karena, tiap hotel harus menyediakan air minum, dan ini terlepas dari fasilitas yang ada pada layanan katering. Jadi, jemaah berhak meminta kepada pihak hotel kalau itu tidak tersedia,” lanjut dia menegaskan.
Menurutnya, berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan, tiap jemaah berhak memperoleh satu liter air minum per jemaah per hari selama berada di penginapan Makkah. Pihak penginapan juga diminta menyediakan air zamzam yang ditempatkan pada dispenser.
Ganti Seprai dan Fasilitas Lain
Jemaah juga berhak mendapatkan fasilitas lain seperti handuk serta perlengkapan mandi. “Layanan yang belum banyak jemaah tahu adalah ganti seprai. Jemaah banyak yang mengira selama di Makkah, ya seprainya itu saja. Padahal, ada tiga lembar seprai beserta sarung bantal yang tersedia bagi jemaah. Tinggal komunikasikan saja kepada pihak pengelola,” papar Sri Ilham.
“Khusus untuk di Makkah, di hotel juga kita sediakan mesin cuci yang dapat dipergunakan oleh jemaah,” imbuhnya.
Selain itu, pihak hotel juga berkewajiban untuk menyediakan petugas kebersihan dan keamanan selama 24 jam. Selama ini, seringkali petugas kebersihan tidak berani masuk ke kamar jemaah bila tidak diminta.
Sayangnya, menurut Sri Ilham, jemaah mengira tak ada fasilitas petugas kebersihan, sehingga seringkali mereka membersihkan kamarnya sendiri. “Padahal jemaah bisa mengkomunikasikan kepada pengelola, sehingga dapat dibantu untuk membersihkan kamar,” tuturnya.
Sri Ilham menyampaikan, kebijakan terbaru yang akan diterapkan pemerintah pada musim haji mendatang, yakni penempatan jemaah di Makkah berdasarkan sistem zonasi.
Terdapat tujuh wilayah zonasi meliputi: Mahbas Jin, Aziziah, Jarwal, Misfalah, Syisyah, Raudhah, dan Rei Bakhsy.
Selain itu, terdapat 173 hotel beserta tiga hotel cadangan yang telah disewa full musim di Makkah yang akan digunakan untuk menampung 214ribu jemaah.
“Jarak terjauh hotel pada tahun ini sekitar 4.300 meter. Dan semua jemaah selama di Makkah juga mendapat fasilitas bus salawat, tanpa terkecuali,” imbuhnya.