Rabu 03 Jul 2019 19:13 WIB

200 Biro Haji Bangladesh Diduga Belum Kontrak Pemondokan

Biro haji Bangladesh membantah belum kontrak pemondokan.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nashih Nashrullah
Salah satu pemondokan haji di Sektor I wilayah Mahbas Jin Daerah Kerja Makkah.
Foto: Republika/Heri Ruslan/ca
Salah satu pemondokan haji di Sektor I wilayah Mahbas Jin Daerah Kerja Makkah.

IHRAM.CO.ID, DHAKA — Setidaknya 200 dari 598 agen haji swasta belum menandatangani perjanjian sewa tempat tinggal di Arab Saudi. Padahal, penerbangan haji dari Bangladesh menuju Jeddah dimulai pada 4 Juli esok. Penerbangan pertama akan membawa 419 calon jamaah haji (calhaj) Bangladesh.

The Independent pada Rabu (3/7) melaporkan, sebanyak 127.198 calhaj Bangladesh berangkat ke tanah suci tahun ini. Dari jumlah itu, sebanyak 120 ribu calhaj berada di bawah pengaturan swasta dan 7.198 calhaj di bawah pengaturan pemerintah.  

Baca Juga

Sekretaris Bersama dari Kementerian Urusan Agama, ABM Amin Ullah Nuri, mengingatkan, pemilik biro perjalanan bertanggung jawab menyewa pemondokan bagi calhaj. “Sejauh yang saya tahu, sebagian besar pemilik agensi telah menandatangani perjanjian menyewa rumah di Arab Saudi. Memang benar beberapa agen belum menyewa rumah, tetapi mereka akan menyelesaikannya dalam periode yang ditentukan,” kata Nuri.  

Sekitar 30 ribu calhaj dari total 127.198 calhaj telah memperoleh visa sampai Selasa (2/7) lalu. Dia mengatakan pemerintah berkomitmen menghindari masalah yang mungkin dapat terjadi dalam pengaturan haji.

 

Kementerian Urusan Agama mengambil berbagai langkah dan berdiskusi dengan pemilik agensi haji swasta tentang tiket pesawat, akomodasi di Arab Saudi, dan deposisi biaya.  

Untuk pertama kalinya, otoritas imigrasi Arab Saudi akan menyelesaikan proses imigrasi haji warga Bangladesh di Bandara Internasional Hazrat Shahjalal, bukan di Bandara Internasional Jeddah. 

Pada tahun-tahun sebelumnya, calhaj harus menunggu di pesawat, setelah mendarat di Arab Saudi untuk menyelesaikan prosedur imigrasi. Terkadang, proses itu memakan waktu hingga sembilan jam. Inisiatif itu membantu calhaj menyelesaikan proses kedatangan lebih cepat. Calhaj Bangladesh dapat menyelesaikan prosedur imigrasi di bandara Dhaka sebelum menuju Arab Saudi.  

“Fasilitas ini hanya untuk penumpang untuk penerbangan haji khusus. Penumpang yang akan terbang ke Arab Saudi untuk melakukan haji dengan penerbangan reguler, tidak akan mendapatkan fasilitas imigrasi ini di Dhaka,” ujar dia.  

Terkait penipuan yang kerap dialami calhaj, Nuri meyakini inisiatif layanan imigrasi akan menghentikan praktik curang biro perjalanan haji. “Pemilik agensi harus mengumpulkan tiket pesawat sebelum menyerahkan paspor untuk mendapatkan visa bagi calhaj. Ini akan membantu memperbaiki jumlah penerbangan haji,” kata dia.  

Presiden Asosiasi Agen Haji Bangladesh (HAAB), Shahadat Hossain Taslim, membantah berita yang menyebut sejumlah agensi belum menyewa tempat tinggal di Arab Saudi. “Pemilik agen sudah menyewa pemondokan, tetapi mereka belum mendapatkan izin dari Arab Saudi untuk masalah sistem mereka (Saudi).” ujar Taslim.  

Setidaknya, sebanyak 25 penerbangan haji dibatalkan pada tahun lalu, karena kurangnya penumpang. Menurut sumber, Biman Bangladesh Airlines akan mengoperasikan 157 penerbangan haji dan 32 penerbangan terjadwal lainnya hingga 5 Agustus. Maskapai nasional itu akan mengangkut 63.599 dari total 127.198 calhaj.  

Selain 126 penerbangan dengan rute Dhaka-Jeddah, Biman Bangladesh Airlines akan mengoperasikan 10 penerbangan dengan rute Dhaka-Madina, 10 dengan rute Chattogram-Jeddah, tujuh dengan rute Chattogram-Madina, dan tiga penerbangan dengan rute Sylhet-Jeddah. Penerbangan haji kembali akan dimulai pada 17 Agustus hingga 14 September 2019.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement