IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Penerbangan haji pertama Maskapai Saudia mendarat di Madinah. Penerbangan tersebut membawa 367 jamaah haji dari Pakistan. Dilansir di Arab News, Kamis (4/7), mereka adalah bagian dari kebijakan baru Makkah Road Initiative.
Makkah Road Initiative bertujuan mengurangi waktu yang dihabiskan jamaah dari seluruh dunia untuk menyelesaikan dokumentasi perjalanan di titik keberangkatan dan kedatangan. Duta Besar Pakistan untuk Arab Saudi, Raja Ali Ejaz menyambut kedatangan mereka. Ia mengapresiasi kebijakan tersebut.
"Kebijakan tersebut memudahkan jamaah menyelesaikan dokumen di titik keberangkatan," ujarnya.
Tahun ini merupakan penerapan pertama kebijakan tersebut. Jamaah haji Pakistan mengapresiasi kelancaran Makkah Road Initiative yang dijalankan di Bandara Islamabad. Keberangkatan jamaah haji pertama tersebut diantarkan oleh beberapa menteri, termasuk Duta Besar Arab Saudi untuk Pakistan, Nawaf bin Said Al-Maliki.
Al Maliki menjelaskan, peresmian Makkah Road Initiative di Pakistan adalah sebuah pencapaian besar dalam pelayanan haji Kerajaan Arab Saudi. "Hal itu adalah kepentingan Kerajaan untuk melayani Muslim dari seluruh penjuru dunia saat berkunjung di dua masjid suci," kata Duta Besar Arab Saudi untuk Pakistan tersebut.
Ia menambahkan, kebijakan itu tidak akan berhasil jika tanpa dukungan dari pemerintah negara-negara sahabat, khususnya dalam mengonsolidasikan layanan rintisan Kerajaan Arab Saudi tersebut. Menteri Penerbangan Pakistan Ghulam Sarwar Khan menyatakan, Pakistan dan Arab Saudi memiliki relasi yang cukup kuat. Ia juga mengapresiasi kebijakan Makkah Road Initiative tersebut.
Menteri Agama dan Masalah Kerukunan Antariman, Noorul Haq Qadri menyebutkan, jamaah haji Pakistan mendapatkan dukungan yang cukup baik pada tahun ini. Hal itu berkaitan dengan layanan haji dan umrah dari Kerajaan Arab Saudi.
Noorul Haq Qadri juga menyampaikan apresiasi kepada Raja Salman dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman. Ia berpandangan, Kerajaan Arab Saudi telah memberikan layanan yang luar biasa bagi umat Islam di seluruh dunia.
"Termasuk kepada penjaga dua kota suci," ucapnya.
Pada tahun ini diperkirakan akan ada 225 ribu jamaah haji yang akan menikmati kebijakan itu. Mereka berasal dari Malaysia, Indonesia, Pakistan, Bangladesh, dan Tunisia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika