IHRAM.CO.ID, BEKASI -- Empat kelompok terbang (kloter) pertama jamaah calon haji (calhaj) Provinsi Jawa Barat sudah berangkat menuju Tanah Suci. Namun dalam proses pemeriksaan sebelum berangkat di Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi, terdapat sejumlah jamaah yang mengalami gangguan kesehatan. Bahkan satu orang calhaj terpaksa batal berangkat.
"Untuk kloter 1 dari Kabupaten Bogor semuanya 410 orang bisa berangkat karena tidak ada yang batal maupun ditunda," kata Ketua Panitia Bidang Haji pada Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Jawa Barat, Yani Dwiyuli Setiani, Senin (8/7).
Sedangan untuk kloter 2, kata Yani, hanya 407 jamaah dari jumlah 408 jamaah yang berangkat. Satu orang batal berangkat lantaran tidak lolos dalam pemeriksaan medis terakhir. Calhaj itu atas nama Neng Sarah Asep (25 tahun) yang saat hendak berangkat ternyata sedang hamil muda. "Setelah kita periksa ternyata dia dalam kondisi hamil dan umur kehamilannya tidak aman," kata Yani.
Yani menjelaskan, usia kehamilan Neng Sarah, ketika diperiksa ternyata baru 11 pekan. Sedangkan Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Kesehatan, kata Yani, menentukan batas usia kehamilan yang aman itu usia antara 14 pekan hingga 26 pekan. "Dibawah angka itu ataupun melewati angka itu tidak diizinkan untuk berangkat Ibadah Haji," ungkap Yani.
Neng Sarah yang ketika itu hendak berangkat bersama kakaknya, sambung Yani, akhirnya mengerti dan menerima keputusan PPIH Jawa Barat. Neng Sarah pun akhirnya kembali menuju Cianjur setelah dijemput suaminya sebelum kloter 2 bertolak menunju bandara pada Ahad (7/7) lalu. "Dia bukannya gagal berangkat Ibadah Haji tapi keberangkatannya ditunda dulu untuk tahun depan," ucap Yani.
Untuk kloter 2, sambung Yani, sebenarnya juga terdapat satu orang calhaj yang mengalami gangguan kesehatan. Jamaah tersebut mengalami anemia atau kekurangan darah. "Makanya tadi kita koreksi dulu dengan transfusi," ucapnya.
Dia menjelaskan, hemoglobin yang bersangkutan dibawah saat diobservasi berada pada titik 7 g% sedangkan standar penerbangan internasional itu harus berada pada titik 8,5 g%. "Tapi bisa diberangkatkan setelah di transfusi darah di RSUD Kota Bekasi," ujar Yani.
Sementara itu, kloter 4 asal Kota Bekasi, kata Yani, bisa diberangkatkan semua. "410 jamaah asal Kota Bekasi dalam tidak mengalami gangguan kesehatan," ucap Yani.
Total keseluruhan ada 1.635 calon jamaah haji dari empat kloter pertama yang telah diberangkatkan dari Asrama Haji dari Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi. Keempat kloter itu berangkat secara bergantian setiap dua jam berselang menuju dari Asrama Haji menuju Bandara Soekarno-Hatta sejak Ahad (7/7) pukul 05.00. Sedangkan di bandara, kloter 1 bertolak menuju Madinah pukul 10.00 WIB, lalu diikuti tiga kloter lain berselang dua jam secara berurut.