IHRAM.CO.ID, oleh Muhammad Hafil dari Makkah
MAKKAH – PPIH Arab Saudi Daker Makkah menyiapkan layanan bus Shalawat untuk jamaah calon haji Indonesia selama berada di Makkah. Layanan bus untuk memudahkan jamaah dari hotel menuju Masjidil Haram dan sebaliknya.
"Ini untuk layanan mendekatkan jamaah ke Masjidil Haram. Ada sembilan rute bus shalawat dengan dilengkapi tiga terminal dan 56 halte di titik tertentu," kata Kepala PPIH Arab Saudi Daker Makkah, Subhan Cholid di Kantor Urusan Haji Indonesia di Makkah, Kamis (11/7).
Subhan mengimbau, jamaah calon haji jika sudah sampai di Kota Makkah untuk memanfaatkan layanan bus Shalawat itu. "Kalau terpisah dari rombongannya atau tersasar, nanti ada petugas yang berjaga di setiap halte," kata Subhan.
Subhan mengatakan, mulai tahun ini, layanan bus shalawat akan diberikan 100 persen untuk jamaah Indonesia. Tahun lalu, bus Shalawat hanya diberikan kepada jamaah yang jarak hotelnya di atas 1.500 meter dari Masjidil Haram.
Kemudian, Pemerintah Indonesia meminta Pemerintah Arab Saudi untuk mengizinkan bus Shalawat disediakan untuk jamaah yang jarak hotelnya 1.000 meter dari Masjdil Haram. Pemerintah Indonesia pun mengordinasikan hal ini kepada DPR terkait anggarannya. "Dan, Alhamdulillah pada saat itu DPR menyetujui," kata Subhan.
Subhan menambahkan pihaknya telah menyelesaikan proses kontrak kerja sama dengan dua perusahaan bus di Arab Saudi. Kedua perusahaan itu adalah Saptco dan Rawahil Armada.
“Total ada 463 armada bus yang akan disiapkan. Bus-bus tersebut akan beroperasi bertahap sesuai kedatangan jamaah haji Indonesia di Makkah,” tuturnya.
Namun, Subhan menjelaskan, layanan bus shalawat akan berhenti pada 6 Dzulhijah hingga 13 Dzulhijah atau tiga hari menjelang wukuf dan empat hari setelah wukuf. Karena, seluruh bus shalawat akan digunakan untuk transportasi masyair atau pengangkut jamaah haji menuju kawasan Arafah, Muzdalifah, dan Mina yang merupakan lokasi puncak haji.
Sementara, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis mengatakan, rute bus shalawat akan melewati seluruh akomodasi jemaah yang terbagi dalam tujuh zonasi di Makkah.
Ada tujuh zona hotel jamaah haji Indonesia, yaitu: Syisyah, Raudhah, Misfalah, Jarwal, Mahbas Jin, Rei Bakhsy, dan Aziziah. Jarak terdekat hotel jemaah Indonesia ke Masjidil Haram adalah radius 1.000 meter.
“Dari hotel ke Masjidil Haram, mereka cukup satu kali naik bus dengan layanan 24 jam,” kata Sri.
Sri Ilham menambahkan, bus shalawat yang digunakan minimal pembuatan tahun 2015 dengan kapasitas maksimal 70 orang dan memiliki akses 3 pintu. Bus juga harus dilengkapi AC, global positioning system (GPS), serta alat pemadam kebakaran dan kotak P3K.