Jumat 12 Jul 2019 14:41 WIB

PPIH Kesehatan Inspeksi Katering Jamaah Haji

Inspeksi dilakukan pada beberapa tempat dan tahapan.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Agung Sasongko
katering haji
katering haji

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Tim Sanitarian Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kesehatan melakukan inspeksi ke PT. Al-Andalus Catering, salah satu perusahaan penyedia katering makanan bagi jamaah haji Indonesia di Madinah, Kamis (11/7). Pada kesempatan tersebut tiga orang tim sanitarian diterima oleh kepala produksi dan dibawa berkeliling pabrik untuk melihat proses produksi makanan.

Inspeksi dilakukan pada beberapa tempat dan tahapan. Mulai dari tahapan penerimaan bahan baku, penyimpanan bahan makanan di ruangan pendingin, kemudian pembersihan atau pencucian bahan makanan, proses pemasakan, lalu penyajian hingga pengepakan makanan yang siap dikirim ke kloter.

Baca Juga

“Kami melakukan pengawasan dari persiapannya jadi ke dapurnya. Bagaimana menyiapkan bahan mentah itu kami lihat bahan-bahannya kemudian tempat penyimpanannya juga apakah sudah baik memenuhi syarat atau tidak,” kata penanggungjawab sanitasi Daker Madinah Ali Wardana seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (12/7).

Ketika tim sanitarian datang, ia menyebut perusahaan katering tersebut tengah mempersiapkan pasokan makan siang jamaah haji di beberapa kloter yang telah tiba di Madinah, seperti jemaah asal Embarkasi Surabaya, Batam, dan Ujungpandang.

Jumlah paket makanan yang sedang disiapkan dan akan dikirimkan berjumlah 1.365 kotak. Selain itu inspeksi juga dilakukan untuk mengecek tingkat kehigienisan air, kecukupan cahaya di ruang masak, pemeriksaan batas waktu kedaluwarsa bahan baku, serta kebersihan pegawai dan lingkungan sekitar perusahaan tersebut.

Meskipun ada beberapa catatan perbaikan, tetapi secara umum hasilnya baik. Makanan dan minuman yang diproduksi tersebut dinilai layak untuk dikonsumsi para jemaah haji Indonesia.

“Kementerian Kesehatan (Kemenkes) punya andil besar dalam melindungi kesehatan jemaah haji melalui pemeriksaan makanan dan minuman ini,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Eka Jusup Singka.

Proses inspeksi dilakukan ke seluruh katering yang ditunjuk oleh Kementerian Agama. Metode yang digunakan ialah organoleptik, yaitu cara untuk mengetahui bau, rasa, dan rupa makanan secara kasat mata.

Petugas pemeriksa juga akan mengisi form instrumen yang berisi indikator penilaian. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, Tim Sanitarian juga memiliki metode dan peralatan lain untuk menguji kandungan bakteri dan kimia dari makanan dan minuman dengan menggunakan Sanitarian Field Kit.

Perusahan katering hanyalah salah satu lokus dari pengawasan, pemantauan, dan pemeriksaan sanitasi yang dilakukan oleh Sanitarian Kemenkes. Lokasi lainnya yang juga dilakukan inspeksi ialah Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah dan hotel/pondokan tempat jemaah haji tinggal yang dilakukan secara acak.

Meski demikian, seluruh perusahaan penyedia katering wajib mengirimkan sampel makanan dan minuman ke tim sanitarian di KKHI Madinah untuk diperiksa terlebih dahulu sebelum didistribusikan kepada jemaah, sehingga dapat dijamin keamanannya.

“Jamaah haji perlu dilindungi dari makanan dan minuman yang dikelola usaha jasa boga yang tidak memenuhi persyaratan higiene sanitasi agar tidak membahayakan kesehatan,” ujar Koordinator Sanitarian PPIH Arab Saudi 2019 Rosidi Roslan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement