Senin 15 Jul 2019 18:14 WIB

Kesiagaan Tim Gerak Cepat Medis di Bandara Madinah-Jeddah

Tim gerak cepat siap melayani jamaah yang mengalami gangguan kesehatan.

Kedatangan jamaah calon haji Indonesia Kloter JKG 1 yang mendarat pada pukul 13:30, di Gate Road makkah Bandara Prince Mohammad Abdulaziz International Airport, Madinah, Ahad (7/7). Ini merupakan kedatangan pertama dengan menggunakan layanan fasttrack, yang hanya membutuhkan waktu 15 menit dari turun pesawat sampai jamaah menaiki bus.
Foto: Darmawan/MCH
Kedatangan jamaah calon haji Indonesia Kloter JKG 1 yang mendarat pada pukul 13:30, di Gate Road makkah Bandara Prince Mohammad Abdulaziz International Airport, Madinah, Ahad (7/7). Ini merupakan kedatangan pertama dengan menggunakan layanan fasttrack, yang hanya membutuhkan waktu 15 menit dari turun pesawat sampai jamaah menaiki bus.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Perjalanan panjang dan guncangan pada pesawat akibat perubahan cuaca menjadi faktor pemicu gangguan kesehatan terhadap jamaah haji Indonesia. Terutama jamaah yang belum terbiasa melakukan perjalanan jauh dengan pesawat terbang.

Anggota Tim Promotif Preventif KKHI Arab Saudi, Aji Muhawarman, memastikan jamaah haji Indonesia tidak perlu khawatir ketika turun dari pesawat mendapat keluhan sakit. Kementerian Kesehatan melalui Pusat Kesehatan Haji telah menyiapkan tim kesehatan mobile bandara (tim mobile).

Baca Juga

"Tim mobile ini yang siap siaga 24 jam melayani jamaah haji Indonesia yang mengalami gangguan kesehatan saat baru mendarat di Bandara Madinah atau Bandara Jeddah, Arab Saudi," kata Aji kepada Republika.co.id, Senin (15/7).

Aji menyampaikan, seperti kejadian yang menimpa salah seorang jamaah kloter PLM 07, Embarkasi Palembang asal Kabupaten Bangka pada Sabtu (13/7). Jamaah tersebut mengalami vomitus (mual muntah) saat menaiki bus yang akan mengantarnya ke hotel.  

"Petugas haji bagian transportasi segera melaporkan kepada tim kesehatan mobile bandara untuk menangani jamaah tersebut. Sesaat kemudian, seorang dokter mendatangi bus jamaah sambil membawa emergency kit," katanya.  

Aji menuturkan, seperti disampaikan, dr Lucky Cahyono, MKes, anggota tim kesehatan mobile bandara, kasusnya saat di pesawat ada guncangan, mungkin juga karena faktor kelelahan.   

"Stressornya kelelahan. Ada suasana baru. Kemungkinan juga kurang asupan makan, sehingga terjadi vomitus," kata Aji.  

Aji memastikan, terhadap jamaah yang mengalami hal seperti itu, pertama tim kesehatan langsung berupaya menenangkan pasien. Karena disinyalir ada gangguan pencernaan, maka untuk menghilangkan rasa mual dan mencegah muntah, dokter memberikan obat anti muntah dan anti gastritis. 

Karena langsung ditangani dan mendapatkan pertolongan pertama tersebut, kondisi jamaah mulai membaik. "Kondisi terakhir sudah tidak mual lagi. Kita sarankan istirahat, banyak minum. Semoga nanti malam dia istirahat, besok pagi sudah segar lagi," katanya.

Aji mengatakan, tim mobile siaga menyambut jamaah haji di empat terminal kedatangan yang ada di Bandara Madinah. Keberadaan tim ini untuk mendeteksi, mencegah, dan memberikan respons ketika ada jamaah haji Indonesia yang mengalami gangguan kesehatan di area bandara Arab Saudi.  

"Saat jamaah datang, mereka akan mengamati mana jamaah yang sakit, lalu segera memberikan pertolongan jika terjadi sesuatu. Di samping itu juga membantu menyampaikan edukasi kesehatan," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement