IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Kesehatan Haji Indonesia menerima kunjungan 22 orang dari Tim Tabung Haji Malaysia di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), Makkah. Mereka mengaku terkesan dengan sistem penyelenggaraan ibadah haji yang dilakukan pihak Indonesia.
"Mereka mengagumi sistem pelayanan kesehatan yang terintegrasi, mulai promosi kesehatan sampai kepada emergency tim di lapangan," ungkap Kepala Pusat Kesehatan Haji Indonesia dr Eka Jusup Singka kepada Ihram.co.id, Selasa (16/7).
Eka menuturkan, kunjungan tim Tabung Haji Malaysia ke KKHI Makkah dalam rangka mengamati sistem kerja dan informasi kesehatan haji pihak Indonesia. Kunjungan ini dilakukan pada Senin (16/7) pukul 10.00 waktu Arab Saudi (WAS).
Dalam kunjungan ini, hadir Ketua Tabung Haji Malaysia dr Faiz. Menurut Eka Jusup, Faiz banyak bertanya tentang sistem penyelenggaraan kesehatan haji yang dikelola Indonesia.
Di antara pertanyaan itu misalnya tentang Siskohatkes dan Kartu Kesehatan Jamaah Haji (KKJH) yang memuat data kesehatan secara komprehensif dari pemeriksaan kesehatan pertama sampai ketiga per jamaah di Indonesia.
"Tabung Haji (Malaysia) juga bertanya tentang sistem pelayanan di Armina dan metode distribusi pemanfaatan petugas kesehatan dan mereka kagum atas sistem yang dimiliki Indonesia," katanya.
Eka mengatakan, seperti disampaikan Ketua Tabung Haji Malaysia dokter Faiz, bahwa Malaysia tahun 2019 mengirim 250 tenaga haji. Dan 60 di antaranya adalah tenaga dokter.
"Malaysia memiliki 32.200 jamaah haji dengan 69 kloter," katanya.
Jika bandingkan dengan Indonesia, jumlah tersebut hanya satu per 10 dari keseluruhan jamaah haji Tanah Air. Akan tetapi, rasio tenaga kesehatan yang bertugas di klinik pihak Malaysia di Tanah Suci menjadi lebih besar.