IHRAM.CO.ID, CHRISTCHRUCH — Asosiasi Muslim Canterbury, Inggris, menilai tawaran ibadah haji dari Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud kepada keluarga korban serangan terorisme di Christchurch, merupakan hal istimewa.
“Itu sesuatu yang sangat istimewa,” kata Presiden Asosiasi Muslim Canterbury, Shagaf Khan dilansir Arab News, Ahad (21/7).
Raja Arab Saudi menyatakan bersedia menjadi tuan rumah sekaligus menutupi biaya keberangkatan 200 orang keluarga ke Tanah Suci pada musim haji tahun ini. Mereka merupakan keluarga korban serangan terorisme di Christchurch.
Menurut Khan, tawaran itu memungkinkan keluarga korban akan mendapat dukungan secara finansial dan spiritual selama perjalanan ibadah haji.
“Bagi sebagian dari mereka, itu akan menjadi perasaan nyaman luar biasa, seperti mereka telah memenuhi kewajiban menjadi seorang Muslim,” ujar Khan.
Dia menjabarkan biaya perjalanan ibadah haji dari Selandia Baru ke Makkah, Saudi sekitar 10 ribu dolar Selandia Baru (6.769 dolar AS).
Bagi komunitas Muslim Canterbury, Khan mengatakan tawaran beribadah haji tersebut merupakan bentuk solidaritas dan dukungan yang telah ditunjukkan sejak serangan teror Christchurch, yang merenggut nyawa 51 orang.
“Empat bulan kemudian ... orang masih merasa didukung dan mereka merasa masih diingat,” kata Khan.
Salah satu aktivis Muslim di Christchurc, Sheikh Mohammed Amir menjelaskan Kedutaan Besar Arab Saudi dan Kementerian Urusan Islam berupaya mengimplementasikan tawaran Raja Salman tersebut. Perjalanan ibadah haji akan diberikan kepada mereka yang telah kehilangan anggota keluarga atau terluka dalam serangan di masjid itu.
“Muslim Canterbury sangat menghargai tawaran itu,” ujar Amir yang menjabat Ketua Dewan Cendekiawan Islam Selandia Baru.
Dia menganggap tawaran ibadah haji tersebut merupakan bantuan besar bagi keluarga korban meninggal, korban terluka, dan semua orang yang terpengaruh aksi terorisme itu. Dia merasa terhormat dapat membantu pengaturan ibadah haji itu.
“Orang-orang sangat gembira tentang hal itu,” kata Amir. Dia percaya tawaran ibadah haji tersebut diberikan untuk membantu proses rehabilitasi para korban, setelah serangan terorisme itu.
Imam di Masjid Al-Noor yang menjadi tempat 42 korban meninggal dunia, Gamal Fouda sangat bersyukur pada penawaran ibadah haji tersebut. “Jika tawaran ini tidak ada, saya tidak akan bisa melakukan haji seumur hidup saya,” ujar dia.
Dia menganggap penawaran ibadah haji merupakan kesempatan emas bagi komunitas Muslim setempat. Fouda juga berharap dapat bertemu dengan saudara Muslim dari berbagai belahan dunia saat berhaji. “Semua orang sangat bersemangat,” kata dia.