Senin 22 Jul 2019 21:15 WIB

Ini Alasan Traveloka dan Tokopedia Dilibatkan Umrah Digital

Traveloka dan Tokopedia dinilai berpengalaman dalam bisnis digital.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Menkominfo Rudiantara.
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Menkominfo Rudiantara.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, memastikan Traveloka dan Tokopedia tidak menyelenggarakan bisnis umrah. Kedua unicorn ini hanya mengembangkan aplikasi untuk bisnis umrah.  

"Iya mengembangkan aplikasinya. Jadi mereka mengembangkan proses bisnis untuk umrah nanti dalam bentuk aplikasi dan kerjasama dengan Wadi Makkah,"  kata Rudiantara kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senin (22/7).

Baca Juga

Rudi meyampaikan, rencana kerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Saudi telah disampaikan kepada Kemenag dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) sebelum kesepakatan ditandatangani. 

"Bulan Mei saya sudah melaporkan ke Kemenag akan rencana ini.  Dan MoU ini tidak akan saya beri tandatangani kalau tidak diteliti Kementerian Luar Negeri," katanya. 

Menurutnya, MoU dengan Kemenkominfo Saudi ini merupakan langkah strategis bagi masa depan Indonesia dalam bisnis umrah. Untuk itu, Kemenkominfo berinisiatif mengajukan lebih awal kerjasama dengan Saudi dan membawa Traveloka dan Tokopedia yang sudah berpengalaman berbisnis melalui aplikasi.  

Karena kata dia, semua umat Muslim tidak bisa umrah atau haji kecuali harus datang ke Arab Saudi. Untuk itu sudah sepatutnya Indonesia membuat hubungan baik dengan Saudi melalui kerjasama yang saling menguntungkan.

"Justru bagaimana kita baik-baikan mereka agar kita bisa masuk duluan. Jujur saya katakan, saya ingin secure 10 tahun ke depan. Apa yang terjadi 10 tahun ke depan?" katanya.

Apalagi kata dia, Muhammad bin Salman putra Raja Arab Saudi memiliki Visi 2030 jamaah umrah mesti mencapai target sebanyak 30 juta jamaah. Menurutnya mengembangkan bisnis umrah melalu digital menjadi salah satu jalannya.  

"Karena Arab Saudi punya Visi 2030 bagaimana umrah menjadi 30 juta. Kalau proporsional kita harus menambah 2 juta. Kita berpikir bagaimana membuat suatu proses bisnis yang efisien untuk tambahannya," katanya.

Rudi mengatakan, Traveloka dan Tokopedia tidak akan menjadi penyelenggaraan umrah seperti yang kita kenal saat ini. Agen travel yang telah mendapat izin Penyelenggara Ibadah Umrah (PPIU) dari Kementerian Agama (Kemenag) harus mendaftarkan jamaah. 

"Tokopedia tidak akan menjadi penyelenggara umrah seperti yang sekarang. Kalau mau umrah daftar ada manasik gitu, mereka hanya platform," katanya.

Rudi menceritakan kerjasama ini terwujud, karena dorongan dari Muhammad bin Salman bagaimana, semua pihak yang berkepentingan dengan bisnis haji dan umroh untuk terus mengembangkan cara berbisnis umrah melalui aplikasi sehingga tidak lagi manual seperti yang dilakukan sekarang ini.

Rudi menyampaikan, pertimbangannya kenapa Traveloka dan Tokopedia yang diajukan. Karena kata dia, Traveloka sudah mengetahui bagaimana proses travel. Sementara Tokopedia, di dunia ini ada dana vision fund yang dikelola soft bank Jepang. 

"Dari 100 miliaran tersebut, 45 miliar uangnya Muhamad bin Salman. Dan Soft Bank menginvestasikan di Tokopedia. Jadi kalau saya tenteng Tokopedia ke Arab Saudi, mereka akan bilang ini punya bos gue. Jadi lebih mudah," katanya.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement