Selasa 23 Jul 2019 06:30 WIB

Cium Hajar Aswad Bukan Prioritas

Bagi yang tak mencium hajar Aswad ada solusinya, yaitu melambaikan tangan ke batu ter

Rep: Muhammad Hafil / Red: Muhammad Subarkah
Batu Hajar Aswad
Batu Hajar Aswad

IHRAM.CO.ID, MAKKAH — Mencium batu hitam (hajar Aswad) dinilai bukan prioritas ibadah haji. Sebab, tradisi berhukum sunah ini tidak termasuk rangkaian ibadah haji. Karena itu, jamaah diimbau tidak memaksakan diri untuk mencium batu tersebut dengan maksud untuk mengutamakan kesehatan dan keselamatan Hal tersebut dikatakan konsultan ibadah PPIH Arab Saudi Daerah Kerja Makkah KH Ahmad Wazir di Makkah pada Senin (22/7).

Kalau mencium hajar Aswad dapat mengakibatkan diri terluka, terlebih mengancam keselamatan karena jamaah dari berbagai negara harus berdesak-desakan, maka harus menjadi catatan. Faktor kesehatan, keamanan, dan keselamatan jamaah adalah yang utama. Karena itu, jika mencium batu tersebut malah mengancam tiga hal tersebut, lebih baik ditinggalkan.

 "Rangkaian ibadah haji masih panjang. Jangan sampai terluka atau bahkan keselamatan dan kesehatan diri terancam sehingga tidak dapat melaksanakan rukun dan wajib haji," kata Kiai Ahmad.

Pihaknya memperhatikan, banyak jamaah yang menginginkan mencium hajar Aswad karena mempertimbangkan keutamaannya. Selain itu, ada saja tradisi dan pesan masyarakat di kampung halaman, yang menekankan dan mengharuskan mencium hajar Aswad. Mereka biasanya berpesan kepada jamaah haji untuk mencium batu tersebut karena akan sangat disayangkan bila sudah sampai Tanah Suci, tapi tidak mencium batu hitam.

“Anggapan demikian sangat mengakar, tapi juga mengundang bahaya karena jamaah termotivasi dan akhirnya memaksakan diri mencium hajar Aswad. Nanti kalau keselamatan mereka terancam, apakah orang di kampung bertanggung jawab terhadap jamaah? Kan tidak,” ujarnya.

Kiai Ahmad menjelaskan, Islam selalu mengimbau pengikutnya untuk menjaga kesehatan dan keamanan. Jadi intinya, kalau sampai mengejar sunah, mencium hajar Aswad dengan cara-cara tidak terpuji, seperti dengan cara sikut-menyikut, menginjak-injak, maka sungguh hal tersebut sangat dicela. Selain itu, Kiai Ahmad juga mengimbau agar jamaah haji wanita tidak sampai ke hajar Aswad. Karena, di sana banyak laki-laki sehingga dikhawatirkan terjadi percampuran antara laki-laki dan wanita.

Namun, Kiai Ahmad mengatakan, bagi yang tidak mencium hajar Aswad tetap ada solusinya, yaitu cukup melambaikan tangan dan dicium ke arah rukun hajar Aswad. "Itu juga tidak mengurangi pahalanya," kata Kiai Ahmad. Sekali lagi, Kiai Ahmad menekankan agar jamaah tidak memaksakan diri ke hajar Aswad. Berbeda dengan orang yang fisiknya sehat dan kuat, tetapi tetap harus dengan cara yang santun. Jangan sampai menyewa calo hanya untuk mencium hajar Aswad. Ini bukan perbuatan terpuji.

Terluka

Tim Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji (P3JH) PPIH Daker Makkah menemukan dua orang jamaah terluka di Masjid al-Haram, Senin (22/7). Dua orang jamaah yang terluka itu disebabkan desakan orang yang ingin mencium hajar Aswad di salah satu rukun Ka'bah. Menurut Sekretaris Tim P3JH, Pradipta Suarsyaf, dua jamaah itu ditemukan pada pukul 10.30 WAS dan 11.15 WAS. Mereka memaksakan diri untuk mencium hajar Aswad sehingga terinjak-injak oleh jamaah lainnya.

Kasus pertama ditemukan atas nama seorang jamaah berinisial RA (60 tahun) asal Embarkasi Banjarmasin. "Jamaah terinjak-injak hingga terluka," kata Pradipta. Menurut Pradipta, jamaah tersebut ditangani oleh tim Sektor Khusus Masjid al-Haram. Kemudian, dibawa pulang ke hotelnya dikawasan Rey Bakhsy.

Sementara, kasus kedua, ditemukan jamaah berinisial SBD (71) asal Embarkasi Solo. Dia juga ditemukan terluka setelah berusaha mencium hajar Aswad setelah melakukan umrah wajib. "Jamaah tampak sesak kemudian dievakuasi, diperiksa, dan ditatalaksana medis dasar oleh Tim P3JH," kata Pradipta.

Pradipta mengimbau agar jamaah tidak memaksakan diri untuk mencium hajar Aswad. Apalagi, bagi jamaah yang baru pertama kali datang untuk umrah ke Masjid al-Haram. "Apalagi, sekarang sudah semakin banyak jamaah yang berdatangan," kata Pradipta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement