Selasa 23 Jul 2019 10:03 WIB

Jamaah Haji Lakukan Umrah Sunah Berulang Kali

PPIH sudah menyarankan jamaah haji dapat umrah berulang kali setelah wukuf Arafah

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Hasanul Rizqa
Jamaah sedang melakukan tawaf
Foto: Republika TV/Muhammad Hafil
Jamaah sedang melakukan tawaf

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah haji Indonesia yang tiba di Makkah sudah mulai melakukan umrah sunnah. Sebelumnya, PPIH Arab Saudi sudah mengingatkan jamaah agar tak perlu melakukan umrah sunnah sebelum pelaksanaan wukuf di Arafah.

Pantauan Ihram.co.id di Masjid Aisyah, Tan'im, Selasa (23/7) dini hari, banyak jamaah asal Indonesia yang mengunjungi masjid yang dijadikan miqat tersebut. Mereka memakai pakaian ihram dan kemudian melakukan shalat sunah ihram.

Baca Juga

Masing-masing jamaah memakai identitas penanda dari rombongan atau yayasannya. Sejumlah alasan dikemukan oleh jamaah tersebut untuk melakukan umrah.

Abdurrahim (60 tahun), jamaah asal Tangerang yang tergabung dalam kloter 4 JKG mengaku sudah melakukan umrah tiga kali selama berada di Makkah. "Sama yang sekarang ini sudah tiga kali," kata Abdurrahim.

 

Padahal, Abdurrahim mengaku baru sampai di Makkah sejak Jumat pekan kemarin. "Ya, namanya juga jarang ke sini," kata Abdurrahim mengemukakan alasannya sering melakukan umrah.

Selain itu, Abdurrahim juga mengaku di hotel sebenarnya sudah diimbau oleh petugas PPIH Arab Saudi untuk tidak sering melakukan umrah. Namun, dia diajak oleh yayasan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH)-nya.

"Ya, yang kuat ayo. Yang enggak kuat, tidak usah," ujar Abdurrahim.

Rekan Abdurrahim, Eman Abdurrahman (45), juga berasal dari Kloter 4 JKG juga mengaku sudah tiga kali umrah selama di Makkah. Dia mengungkapkan, tidak khawatir mengalami kelelahan.

"Insya Allah enggak (kelelahan)," katanya.

Dia juga mengaku sudah diimbau oleh petugas haji PPIH Arab Saudi untuk tidak usah sering-sering melakukan umrah. "Iya, dikasih tahu jangan sering-sering. Ya, karena yang pertama, jadi diberi semangat, alhamdulillah," katanya.

Setiap umrah, Eman menghabiskan waktu dua jam. Dia dan rombongannya berangkat dari hotel menyewa bus ke Masjid Aisyah di Tan'im untuk mengambil miqat.

Kemudian, kembali lagi ke hotel untuk istirahat sejenak. Setelahnya, berangkat lagi ke Masjid al-Haram dengan bus Shalawat.

"Menyewa bus dari hotel ke Masjid Tan'im terus balik lagi ke hotel. Sudah ditanggung sama yayasan," kata Eman.

Menurutnya, pihak yayasan atau KBIH-nya menargetkan kepada jamaah untuk melakukan umrah tiga kali sebelum puncak haji. "Justru dilakukannya sebelum wukuf biar tidak ramai," katanya.

Namun, Eman mengatakan pihak yayasan hanya menawarkan. Bagi yang siap dipersilakan ikut namun bagi yang tidak juga dipersilakan.

Jamaah haji Indonesia diimbau untuk melaksanakan umrah sunah setelah prosesi haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina). Hal tersebut agar kondisi jamaah tetap bugar menjelang dan selama proses puncak haji.

photo
Jamaah haji Indonesia sedang berada di Masjid Aisyah, Tan'im, Selasa (23/7) dini hari. Mereka akan melakukan umrah dan mengambil miqot di masjid ini.

 

Saran PPIH

Sebelumnya, Konsultan Ibadah PPIH Arab Saudi Daker Makkah, KH Ahmad Kartono, mengimbau jamaah yang melakukan umrah sunah berulang kali di musim haji secara hukum dibolehkan. Tetapi, terkait dengan menjaga kondisi kesehatan, maka untuk melakukan hal ini juga perlu dipertimbangkan bagi jamaah risti (risiko tinggi) dan lansia.

"Ya, solusinya umrah berulang kali bisa dilakukan setelah kegiatan Arafah setelah wukuf. Sebelum kita pulang ke tanah air ada waktu untuk melaksanakan umrah sunah," kata Kiai Ahmad.

Sementara, Pengendali Teknis Bimbingan Ibadah PPIH Arab Saudi, Oman Fathurahman, mengungkap salah satu alasan jamaah haji kerap melakukan ibadah berulang-ulang selama di Makkah. Di antaranya, umrah sunah dan berulang kali ke Masjid al-Haram.

"Ada kecenderungan jamaah haji karena sudah datang jauh-jauh dari Indonesia maka memaksakan diri melakukan umrah dan ke Masjid al-Haram," kata Oman di Makkah, Selasa (16/7).

Menurut Oman, jika jamaah tersebut memiliki kemampuan maka hal tersebut tidak mengapa. Akan tetapi, hal yang perlu diingat puncak ibadah haji adalah Arafah.

"Jadi, energinya menjelang pelaksanaan Arafah harus kuat. Kita harapkan jamaah berhati-hati," kata Oman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement