Selasa 02 Jul 2019 15:57 WIB

Lima Faktor yang Pengaruhi Kesehatan Jamaah Haji

TKHI siap mengawal kesehatan jamaah haji.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek berfoto bersama usai memberikan arahan saat pelepasan tim advance dan tim Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Bidang Kesehatan di Kantor Kementerian Kesahatan, Jakarta, Senin (1/7).
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek berfoto bersama usai memberikan arahan saat pelepasan tim advance dan tim Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Bidang Kesehatan di Kantor Kementerian Kesahatan, Jakarta, Senin (1/7).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA-- Sekretaris Jendral Kementerian Kesehatan Oscar Primadi mengatakan ada lima faktor yang sangat mempengaruhi kondisi jamaah haji di Tanah Suci. Faktor pertama berkumpulmya massa, kedua lingkungan fisik dan sosial, ketiga fasilitas pelayanan, kempat aktivitas fisik dan kelima perjalanan panjang dari Tanah Air ke Tanah Suci.

"KeIima faktor tersebut akan menyebabkan timbulnya penyakit baru pada jamaah haji atau eksasarbasi akut," kata Oscar pada saat konferensi pers di Kemenkes, Selasa (2/7).

Baca Juga

Bahkan lima faktor itu bisa memperberat penyakit jamaah sebelumnya. Sehingga perlu dilakukan upaya-upaya kesehatan di Tanah Suci meliputi upaya promotif dan preventif kuratif dan rehabilitatif dan tanggap darurat.

Oscar menerangkan, berkumpulnya massa di satu titik, pada waktu dan tempat yang sama itu memang sangat berpengaruh terhadap lingkungan fisik dan sosial jamaah. Sehingga jamaah memerlukan bantuan petugas dalam menyesuaikan diri setelah sampai di Tanah Suci.

"Apalagi gelombang panas sedang terjadi di sana terakhir sampak 46 derajat saat ini," katanya.

Untuk itu semua pihak yang terkait dalam penyelenggaraan ibadah haji harus memperhatikan betul aspek sosial, kultural, penyedian fasilitas pelayanan, aktivitas fisik dan perjalan jauh.

"Jadi lima faktor tersebut sekali lagi akan menyebabkan timbulnya hal-hal yang berkenaan dengan kesehatan bagi jamaah," katanya.

Oscar memastikan, meski kondisi sosial di lapangan begitu berat dilalui dengan adanya penambahan kuota dan suhu panas yang melanda eropa dan Saudi.

Namun, semua tim kesehatan haji Indonesia (TKHI) di kloter dan non kloter siap melayani jamaah

"Insya Allah pasukan kita ini siap untuk melayani, menjaga dan mendampingi jamaah kita di sana," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement