Kusnul menyebutkan, saat awal-awal kedatangan jamaah di Madinah, rata-rata puluhan hingga ratusan aduan permohonan bantuan yang diterima di Seksus Nabawi. “Jumlahnya memang variatif, tapi puluhan hingga ratusan aduan bantuan,” ungkap Kusnul.
Pihaknya bersyukur karena personil di Seksus Nabawi selalu siap sedia melayani jamaah. “Alhamdulillah. Walau belum sempurna layanan yang kami berikan, tapi setidaknya bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi jamaah,” lanjutnya.
Hal senada juga diungkapkan seorang anggota Linjam, Yose Darmawita. Menurutnya, banyak hal telah dilakukan oleh seluruh personil di Seksus Nabawi alam memberikan perlindungan pada jamaah. “Memang dalam sehari itu banyak sekali aduan yang diterima. Umumnya jamaah tersasar,” kata Yose, Kamis (25/7) pagi waktu Arab Saudi.
Dia menambahkan, secara pribadi dirinya juga banyak membantu melayani jamaah. “Saat awal kedatangan, jumlahnya bisa puluhan orang kita antar ke hotel atau tempat pemondokan jamaah,” ungkapnya.
Namun, lanjutnya, seiring dengan berjalannya waktu, jumlah jamaah yang dilayani semakin berkurang. “Saat ini, sebagian besar jamaah sudah diberangkatkan ke Makkah, dan jumlah jamaah di Madinah makin berkurang. Sehingga aduan yang kami terima juga berkurang,” kata dia.
Selain itu, tambah perempuan asal Padang ini, karena sebagian jamaah juga sudah mulai hafal arah hotelnya. “Sebelumnya mereka bingung, masuk ke area masjid lewat pintu mana, dan pulangnya lewat pintu yang lain,” kata dia.