Kamis 25 Jul 2019 22:29 WIB

Pendaratan 4 Kloter Gelombang II Dialihkan ke Madinah

Peralihan pendaratan dikarenakan padatnya kondisi Bandara Jeddah.

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Nashih Nashrullah
Jamaah menuju Debarkasi Balikpapan tiba di Bandara King Abdulaziz, Jeddah.
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Jamaah menuju Debarkasi Balikpapan tiba di Bandara King Abdulaziz, Jeddah.

IHRAM.CO.ID, MAKKAH – Sebanyak empat kelompok terbang (kloter) pemberangkatan jamaah haji gelombang dua mengalami perubahan. Yaitu, yang seharusnya seluruh kloter mendarat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, tetapi karena tidak mendapat slot time empat kloter terpaksa harus didaratkan di Bandara Prince Muhammad, Madinah.  "Kita tidak dapatkan slot time untuk empat  kloter yang semestinya mendarat di Jeddah pada fase kedua, karena tidak dapat slot time makanya mendarat di Madinah," kata Kepala Seksi Kedatangan dan Keberangkatan PPIH Arab Saudi Daerah Kerja Bandara, Cecep Nursyams, Kamis (25/7).

Cecep menjelaskan, keempat kloter itu adalah Kloter 35 UPG pada 2 Agustus, Kloter 40 UPG pada 5 Agustus. Selanjutnya,  Kloter 17 BDJ pada 3 Agustus, dan Kloter 19 BDJ pada 5 Agustus.

Baca Juga

Akibat perubahan itu, alur perjalanan mereka pun berubah dari yang seharusnya keberangkatan Tanah Air-Jeddah-Makkah menjadi Tanah Air-Madinah-Makkah sementara kepulangannya tetap sama yaitu Makkah-Madinah-Tanah Air.  

Cecep mengatakan, pihaknya bukan begitu saja menerima perubahan ini. Berbagai upaya tetap dilakukan agar empat kloter tersebut tetap mendarat di Jeddah. 

"Kami di sini usaha lagi dan melakukan pendekatan. Kami minta otoritas Bandara Jeddah untuk minta pertimbangan atau mengusahakan agar empat kloter yang mendarat di Madinah itu bisa dipindahkan ke Jeddah," kata Cecep.

Menurut Cecep, dampak dari pemindahan tersebut adalah waktu dan jarak perjalanan itu sendiri. Seharusnya keempat kloter itu dari Jeddah langsung ke Makkah yang jaraknya sekitar dua jam. 

Tetapi, kalau dari Madinah ke Makkah bisa enam jam. "Dari segi perjalanan memakan waktu, pengangkutan bagasi, dan berdampak ke pemondokan dan katering juga," kata cecep.  

 Menurut Cecep, perubahan ini tak lepas dari penambahan kuota 10 ribu jamaah haji. Namun, tak semua yang tambahan itu masuk dalam empat kloter tadi. 

"Kalau yang tambahan itu bervariasi pemberangkatannya. Ada yang diselipkan di awal, ada yang di tengah, tergantung slot time yang kosong," kata Cecep.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement