IHRAM.CO.ID, SURABAYA -- Calon jamaah haji dari Provinsi Bali tiba di Asrama Haji Embarkasi Surabaya pada Jumat (26/7) pagi. Mereka tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 60 dan 61 dan berjumlah 700 orang. Setibanya di sana, mereka melakukan perekaman biometrik.
"Calon jamaah haji ini dari daerah belum melaksanakan beometrik. Meskipun sudah ada yang melaksanakan beometrik, namun tetap kita lakukan beometrik ulang," ujar Sekertaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya Jamal, Jumat (26/7).
Sebanyak 11 titik perekaman biometrik disiapkan PPIH Embarkasi Surabaya untuk memperlancar proses yang akan mereka jalani. Perekaman beometrik tersebut tidak memerlukan waktu yang lama. Masing-masih calon jamaah haji hanya memerlukan waktu kurang dari lima menit.
"Petugas kami tentunya sigap, jauh-jauh hari sudah kami siapkan beometrik ini. Meskipun ratusan calon jamaah haji yang melakukan perekaman biometrik, tapi ini tidak membutuhkan waktu yang lama," ujar Jamal.
Selanjutnya, papar Jamal, fungsi rekam biometrik ialah untuk memudahkan dan mempercepat proses imigrasi saat jamaah memasuki Arab Saudi, baik melalui Jeddah maupun Madinah.
Artinya, saat tiba di Saudi, jamaah hanya perlu melakukan pengecekan satu jari untuk validasi sehingga mempercepat proses imigrasi.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali, I Nyoman Lastra membenarkan, tidak terdapat perekaman beometrik di Bali. Menurutnya, meskipun ada beberapa jamaah yang melakukan perekaman beometrik, itu dilakukan secara mandiri.
"Meski beberapa calon jamaah haji kami sudah melakukan perekaman beometrik, namun kami memastikan seluruh calon jamaah haji hari ini melaksanakan beometrik, karena memang kami di Bali belum melakukan perekaman beometrik," ujar I Nyoman Lastra.