Rabu 31 Jul 2019 11:20 WIB

Penyebab Darurat Medis Jamaah Haji di Masjid Al-Haram

Tim Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (P3JH) selalu siap sedia di Masjid al-Haram.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Hasanul Rizqa
(Ilustrasi) Anggota Tim Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji (P3JH) memberikan masker kepada jamaah haji asal Lombok di Masjid Al Haram, Jumat (19/7).
Foto: Republika/Muhammad Hafil
(Ilustrasi) Anggota Tim Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji (P3JH) memberikan masker kepada jamaah haji asal Lombok di Masjid Al Haram, Jumat (19/7).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Hampir seluruh jamaah haji dari berbagai negara telah tiba di Makkah, Arab Saudi. Aktivitas jamaah haji dari seluruh dunia termasuk Indonesia saat ini sudah mulai terpusat di Masjid al-Haram.

Tim Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji (P3JH) menyampaikan, dengan tingkat kepadatan jamaah yang semakin meningkat tentu menyebabkan beban fisik menjadi bertambah. Prosesi tawaf dan sai akan berpengaruh terhadap kondisi fisik masing-masing jamaah.

Baca Juga

Dokter Hafidh Hanifudin seorang personel Tim P3JH Kementerian Agama (Kemenag) di Masjid al-Haram mengatakan, dengan adanya riwayat penyakit sebelumnya ditambah faktor usia jamaah. Maka kelelahan akan berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan yang terjadi dapat berupa kondisi darurat medis.

"Beberapa kondisi darurat medis yang kami temukan antara lain menurunnya tekanan darah akibat kurangnya asupan makan dan minum sebelum beraktivitas atau ada faktor penyakit lainnya, terjatuh saat menaiki eskalator sehingga menyebabkan terluka, sesak nafas, nyeri ulu hati hingga mengalami mual muntah, dan ada juga yang serangan jantung," kata Dokter Hafidh melalui siaran pers yang diterima Ihram.co.id, Selasa (30/7) malam.

Dalam menolong jamaah haji yang mengalami kondisi darurat medis dan butuh penanganan intervensi, P3JH berkoordinasi dengan Tim Gerak Cepat (TGC) Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Pihaknya juga berkoordinasi dengan tim medis dari Arab Saudi yang berlokasi di beberapa titik Masjid al-Haram.

Wakil Koordinator Tim P3JH Arab Saudi, Dokter Mahesa Paranadipa juga menjelaskan permasalahan penanganan kondisi darurat medis di Arab Saudi. Dia menyampaikan Tim P3JH berada di negara orang lain dan tuan rumah memiliki otoritas terkait penanganan jamaah yang mengalami kondisi darurat medis. Tapi Tim P3JH memprioritaskan evakuasi jamaah yang mengalami kondisi darurat ke fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh Tim TGC.

"Selanjutnya jamaah akan dirujuk ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Jika memang perlu dirujuk ke rumah sakit, tim KKHI yang akan mengkoordinasikan dengan rumah sakit Arab Saudi. Kendala bahasa sering menjadi kendala dalam koordinasi dengan tim medis Arab Saudi," ujarnya.

Dia menyampaikan Tim P3JH tetap menghormati otoritas tuan rumah yang juga didukung oleh tim medis. Mereka juga telah mempersiapkan sarana prasarana kesehatan untuk melayani jamaah haji dari seluruh dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement