IHRAM.CO.ID, Oleh Muhammad Hafil dari Makkah, Arab Saudi
MAKKAH – Menteri Agama (Menag) sekaligus Amirul Hajj Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin, memuji dedikasi dan komitmen petugas kesehatan haji. Di mana, mereka sejak tanah air sudah berniat maksimal untuk melayani jamaah haji.
“Masyarakat perlu tahu bahwa dedikasi komitmen petugas kesehatan kita itu luar biasa. Bahkan sebagia nemreka sejak di Tanah Air sudah meniatkan diri untuk tidak berhaji dan mereka berusaha untuk maksimal melayani jamaah haji kita,” kat Lukman saat meninjau Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Sabtu (3/8).
Menurut Lukman, para petugas kesehatan komitmen bahwa ibadah mereka tidak hanya dalam bentuk pergi ke Masjid Al Haram untuk melakukan tawaf atau sa’i. Tetapi, ibadah mereka adalah membantu jamaah haji yang mengalami gangguan kesehatan.
“Saya selaku Amirul Hajj sangat mengapresiasi dengan komitmen dan dedikasi yang begitu tinggi dari para petugas kesehatan kita,” kata Lukman.
Delegasi Amirul Hajj, Sabtu (3/8) sore, melakukan pertemuan dengan penanggung jawab KKHI di Makkah. Selain itu, juga berdiskusi dengan tenaga kesehatan yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan KKHI.
Petugas kesehatan haji sedang merawat seorang jamaah haji yang menderita penyakit gangguan saluran pernafasan di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah. (Ilustrasi)
Dari pertemuan itu, Lukman mengatakan pihaknya mendapatkan penjelasan tentang penanganan jamaah haji yang mengalami kendala kesehatan bisa berjalan dengan lancar. Pengelolaan penanganan kesehatan dilakukan dengan baik.
“Ada yang dipisahkan ruang-ruang inap jamaah kita yang laki-laki dan perempuan, ada ruang psikiatri yang mengalami gangguan ingatan dan kejiwaaan. Selain itu, ketersediaan obat-obatan peralatan alhamdulillah mencukupi,“ kata Lukman.
Dalam pertemuan itu juga dibahas, bagaimana persiapan menghadapi wukuf di Arafah karena puncak haji adalah wukuf di Arafah. Di mana, seperti tahun-tahun yang lalu sebagian yang sakit berat akan disafariwukufkan dengan menggunakan bus-bus yang kita modifikasi tempat duduknya.
Selain itu, juga dibahas soal badal haji. Di mana, jamaah haji yang sudah meninggal atau sakit berat tidak dimungkinkan lagi untuk dibawa ke Arafah untuk melakukan wukuf.
“Jadi segala sesuatunya sudah kita antisipasi dan mudah-mudahan apa yang sudah kita rencanakan para petugas kesehatan ini bisa terlaksana sebaik-baiknya tanpa kendala yang berarti,” kata Lukman.
Sejumlah jamaah haji Indonesia yang sudah selesai menjalani perawatan inap di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah bersiap untuk kembali pulang ke pemondokannya, Sabtu (27/7). Hampir setiap hari, KKHI Makkah memulangkan 15-20 orang jamaah yang sudah selesai dirawat ke pemondokannya. Hingga dua pekan jamaah haji yang masuk ke Makkah, KKHI sudah menerima 400-an lebih jamaah yang menjalani perawatan.