IHRAM.CO.ID, Oleh Syahruddin El-Fikri, Dari Makkah, Arab Saudi
MAKKAH—Makanan atau konsumsi yang disediakan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tahun 2019, dinilai sangat cocok untuk lidah masyarakat Indonesia. Sejumlah jamaah merasa nyaman dengan makanan yang ada.
Armadani, jamaah asal Kloter 2 Embarkasi Balikpapan mengungkapkan, makanan yang diterimanya terasa pas. “Alhamdulillah, saya dan istri merasa nyaman, dan tidak merasa kesulitan dengan menu yang ada,” kata Armadani, didampingi istrinya, Nurjannah, di Sector 9, Rei Bakhsy, Makkah, Ahad (4/8), pagi waktu Arab Saudi.
Ia mengaku, setiap hari mendapatkan dua kali makan, yakni makan siang dan malam. “Kalau pagi, biasanya kami mencari makanan di sekitar pemondokan,” katanya.
Dan, lanjut dia, makanan yang didapatkan untuk sarapan, juga tidak terlalu berbeda dengan yang dirasakan masih cocok dengan lidah orang Indonesia. “Karena ada orang yang berjualan di sekitar pemondokan, seperti bakwan, onde-onde, nasi kuning,” ungkapnya. Kalau pun berbeda rasanya, kata dia, tapi masih bisa diterima.
Hal senada juga disampaikan oleh Eman Raman Sakiman, jamaah asal Pandeglang, Banten. Menurutnya, makanan yang disajikan, sangat memuaskan. ‘Walaupun hanya dua kali, sehingga selama di Tanah Suci ini, kita makan 40 kali, tapi sampai saat ini saya dan juga beberapa teman-teman masih bisa menerimanya,” ungkap dia.
Artinya, lanjut jamaah asal Kloter 40 JKG ini, pihaknya tidak merasakan sesuatu yang aneh dengan menu konsumsi yang tersedia. “Terkadang ada telor, ikan, ayam, bahkan daging untuk lauknya,” kata pria kelahiran 1975 ini.
Demikian pula untuk minuman, walaupun sebatas air mineral, tetapi kondisinya sangat berlimpah. “Kami sampai bingung, minuman ini banyak sekali. Habis pagi, siang sudah ada. Malam habis, pagina sudah ada lagi,” kata dia.
Kondisi ini membuat rekan-rekannya merasa nyaman dengan keadaan ini. Hal ini berbeda 180 derajat dengan cerita yang didapatkannya dari jamaah haji tahun 2018 lalu. “Kata mereka, minum susah. Tapi kenyataannya, kami bersyukur, minuman sangat banyak. Alhamdulillah,” tuturnya.
Dan ia juga bersyukur, selain minuman, buah-buahan juga cukup banyak. Ada buah pisang, apel, dan lainnya. “Hanya ungkapan rasa syukur atas semua ini,” kata dia.
Pihaknya pun menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas kondisi dan menu makanan yang diterimanya. “Sudah sangat baik,” ungkapnya.
Adakah sesuatu yang perlu diperbaiki? Eman mengungkapkan, untuk sementara ini dirinya merasakan sudah cukup baik.
Mengenai kesehatan, Eman juga merasakan layanan cukup baik. Sebab, di pemondokan tempat dia menginap, yakni Malak Rawda Hotel atau nomor 313, tersedia posko kesehatan untuk jamaah haji kloter 40 JKG. Posko ini menyediakan layanan kesehatan bagi jamaah yang sakit, terutama sakit ringan. Seperti batuk, pilek, dan flu.
Petugas kesehatan juga rutin mengingatkan jamaah agar senantiasa mengonsumsi makanan dan minuman dalam jumlah yang cukup. Khusus untuk minuman, amirul hajj Lukman Hakim Saifuddin juga mengingatkan jamaah agar banyak mengonsumsi minuman supaya tidak kekurangan cairan.
Sebagaimana diketahui, dengan kondisi cuaca yang cukup ekstrem (panas), sejumlah jamaah banyak mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Untuk itu, diperlukan konsumsi minuman yang cukup. Bahkan, Menag mengimbau agar jamaah mengonsumsi minuman dengan cukup. “Haus atau tidak, tetap konsumsi minuman secara cukup,” terangnya.