Senin 05 Aug 2019 14:05 WIB

Jamaah Diimbau Perbanyak Syukur dan tidak Mengeluh

Jamaah juga diimbau memperdalam dan rajin beribadah.

Sejumlah jamaah haji melintas di depan bus shalawat di Terminal Syib Amir, Makkah, Rabu (31/7)  sore waktu Arab Saudi. PPIH Arab Saudi 2019 menyediakan sebanyak 450 bus shalawat untuk jamaah haji Indonesia.
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Sejumlah jamaah haji melintas di depan bus shalawat di Terminal Syib Amir, Makkah, Rabu (31/7) sore waktu Arab Saudi. PPIH Arab Saudi 2019 menyediakan sebanyak 450 bus shalawat untuk jamaah haji Indonesia.

IHRAM.CO.ID, Oleh Syahruddin El-Fikri, dari Makkah, Arab Saudi

MAKKAH---Jamaah haji Indonesia diimbau senantiasa memperbanyak rasa syukur kepada Allah, atas karunia yang diberikan sehingga bisa menunaikan ibadah haji. Hal itu disampaikan anggota amirul haj, KH Yusnar Yusuf Rangkuti, saat visitasi di Hotel Nomor 117 Sektor 1 Daerah Kerja Makkah, dan Konsultan Ibadah Daker Madinah, Tulus Sastrowijoyo, Senin (5/8).

"Pada tahun 1970-an, pembinaan, pelayanan dan perlindungan bagi jamaah haji itu minimal, namun soal menikmati ibadah, itu maksimal. Bahkan untuk membuang limbah saja itu mesti berlaga punggung sebab toilet yang ala kadarnya. Tak ada keluhan, tak ada protes, semua dinikmati karena merupakan rasa syukur yang mendalam dapat menunaikan ibadah haji," ujar Yusnar.

Karena itu, kata dia, sudah seharusnyalah, rasa syukur itu lebih kuat pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Semua sudah sangat baik, seperti hotel, transportasi, katering dan lainnya hingga jamaah dapat khusyuk untuk beribadah.

"Tak adil sepertinya kita kepada Allah SWT, manakala rezeki yang diberikan Allah tak dijawab dengan rasa syukur. Betapa besar nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita dengan perantara negara dengan layanan haji yang begitu baik saat ini," terangnya.

Untuk itu, ia mengimbau agar jamaah haji memperdalam dan rajin beribadah. "Juga rajin datang saat ada visitasi (kunjungan) dari petugas haji tentang ibadah agar pengetahuan tentang manasik semakin baik," tambahnya.

Yusnar mengajak jamaah haji untuk memperbanyak membaca Alquran setidaknya khatam sekali saja di saat berhaji. "Baca Alquran saat di Arafah, Muzdalifah, Mina nanti. Khatamkan, karena dengan membaca Alquran merupakan satu bentuk komunikasi kita dengan Allah," lanjutnya.

Yusnar menambahkan, rasa syukur akan membuat jamaah haji menjadi orang-orang yang lebih bertakwa sebagai bentuk kehambaan kepada Allah. Sebab, ungkapnya, karena Allah yang memanggil dan menuntun jamaah datang ke Tanah Suci menunaikan ibadah haji.

"Jika kita terlihat kumal dan beraroma bau di Tanah Air mungkin orang akan menganggap kita orang yang kurang waras, di sini tidak karena kita bukan sedang mengejar satu keduniawiaan, namun sedang melakukan ibadah yang hanya orang-orang terpilihlah yang dapat mengerjakannya," lanjutnya.

Menurutnya, banyak orang berharta, tapi tidak bisa menunaikan ibadah haji. "Jadi, perbanyak rasa syukur itu dan dengan itu ikutilah apa yang sudah diarahkan oleh pemerintah kita melalui petugas haji," jelasnya.

Karena, kata Yusnar, pemerintah sayang dengan warganya, dibina, dilayani dan dilindungi dalam melakukan prosesi ibadah. "Apa yang sudah diperoleh dalam penyelenggaraan ini harus disyukuri bukannya diingkari, diingat bukannya dilupakan."

Yusnar berharap, semua jamaah dapat melaksanakan ibadah dengan baik dan menjadi haji yang mabrur. "Berdoa untuk diri, keluarga dan jangan lupa doakan juga bangsa dan negara," ungkapnya.

Senada dengan itu, konsultan ibadah haji PPIH Arab Saudi Daker Madinah, Tulus Sastrowijoyo mengatakan, rasa syukur merupakan ungkapan terbaik atas karunia dan anugerah yang diberikan Allah SWT. "Perbanyak syukur, jaga hati dan pikiran agar ibadah berjalan dengan baik," jelas Tulus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement