Senin 05 Aug 2019 19:53 WIB

TGC, Sigap Jemput Bola Menolong Jamaah Haji

TGC dibentuk pada 2016 oleh Kapuskes Haji.

Seorang jamaah haji mendapat pertolongan pertama berupa pemasangan bidai dari personel Tim Gerak Cepat (TGC) Kemenkes di Pos Sektor Khusus Masjid Al Haram, Makkah Rabu (24/7). Jamaah yang berasal dari embarkasi Makassar tersebut mengalami cedera tangan akibat terjatuh saat melakukan thawaf.
Foto: Muhammad Hafil / Republika
Seorang jamaah haji mendapat pertolongan pertama berupa pemasangan bidai dari personel Tim Gerak Cepat (TGC) Kemenkes di Pos Sektor Khusus Masjid Al Haram, Makkah Rabu (24/7). Jamaah yang berasal dari embarkasi Makassar tersebut mengalami cedera tangan akibat terjatuh saat melakukan thawaf.

IHRAM.CO.ID, Oleh Muhammad Hafil dari Makkah, Arab Saudi

Baca Juga

Dua orang anggota Tim Gerak Cepat (TGC) bergerak cepat menolong seorang jamaah asal kloter UPG. Seorang jamaah berusia 65 tahun tersebut terjatuh karena terdorong oleh jamaah haji lainnya yang sedang melakukan tawaf.

Tidak hanya terjatuh, tangannya juga terinjak dan membuat tangannya terkilir. Petugas haji yang ada di Sektor Khusus menepikannya dari jalur tawaf.

 

Karena, dia membutuhkan pertolongan kesehatan segera, petugas Tim Gerak Cepat (TGC) yang stand by di Pos Sektor Khusus (Seksus) Terminal Syib Amir, sekitar 500 meter dari Masjid Al Haram, langsung bergerak menuju ke sana.

Jamaah itu langsung diberikan pertolongan pertama. Kemudian, jamaah itu dibawa ke pos di Terminal Syib Amir untuk dilakukan penanganan.

Oleh petugas TGC tadi, yang saat itu diawaki oleh  Wahyu Agung dan Effendy, dilakukan pemasangan bidai di tangan jamaah yang cidera. Personel TGC itu pun menghubungi Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah untuk mendatangkan mobil ambulans untuk menjemput jamaah tadi.

Tak lama, ambulans datang dan jamaah tadi dibawa ke KKHI untuk penanganan lebih lanjut. Republika menyaksikan langsung penanganan jamaah tersebut pada Rabu (24/7) lalu. Dan, melihat langsung penanganan yang begitu cepat.

Dua orang tadi adalah anggota TGC, salah satu unit di bawah KKHI Makkah yang berada di bawah koordinasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daker Makkah. Menurut Koordinator TGC, Erick Erwinsyah, TGC dibentuk oleh Kepala Pusat Kesehatan Haji (Kapuskes) Eka Jusup Singka pada 2016.

Di mana, pada saat itu, dibentuk tiga unit. Yaitu, Tim Kuratif Rehabilitatif (TKR) yaitu khusus untuk pengobatan di KKHI, Tim Promotif Preventif (TPP) yang memberikan edukasi kesehatan ke pemodonkan jamaah.

Untuk TGC ini, Erick menjelaskan pihaknya banyak di lapangan. Terutama, untuk menjemput bola jika ada jamaah yang mengalami kegawatdaruratan. "Kita bantu Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI/dokter kloter), dengan menjemput bola. Bahkan, ktia masuk ke kamar jamaah," kata Erick, Ahad (4/8).

photo
Koordinator Tim Gerak Cepat (TGC) PPIH Arab Saudi Daker Makkah, Erick Erwinsyah.

Karena itu, setiap personel TGC selalu membawa tas ransel dalam bekerja. Di tas ranselnya berisi alat-alat kesehatan seperti infus, alat pengukur saturasi oksigen, tensi, pengecek gula darah, sampai pengecekan denyut jantung.

Untuk tahun ini, TGC bekerja di Madinah dan Makkah. Total ada 70 orang yang dikerahkan. Di Madinah ada 15 orang yang di setiap sektornya ada tiga orang anggota TGC. Untuk di Makkah, ada 55 orang yang bekerja di 11 sektor dan satu sektornya terdiri dari tiga orang anggota TGC.

Di sektor, TGC selalu stand by jika ada kedatangan jamaah haji. TGC akan tiba di hotel terlebih dahulu untuk mengantisipasi jika ada jamaah yang sakit dan membutuhkan pertolongan.   Sementara untuk di Masjid Al Haram, TGC ditempatkan di Pos Sektor Khusus di Terminal Syib Amir. Di ini, TGC bekerja sama dengan Linjam dan P3JH.

"Jika ada kasus kemudian bisa didorong ke Syib Amir kita tangani, kalau tak bisa didorong, kami yang jemput bola ke Masjid Al haram," kata Erick.

Sedangkan untuk tugas di masa puncak haji yaitu di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) pada 8-14 Dzulhijah 1440 mendatang, TGC bergabung dengan unsur lainnya dalam Tim Mobile Crisis. Di mana, di situ ada unsur unit Perlindungan Jamaah (Linjam) dari unsur TNI/Polri, Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji (P3JH) dari unsur Kemenag, dan Media Center Haji (MCH) dari unsur media.

"Di Arafah, kam iakan menempati enam pos ad hoc kesehatan untuk medekatkan diri dengan Maktab. Kalau di Mina, kami menempati lima pos atas dan lima pos bawah," kata Erick.

Untuk waktu kerjanya, jika sebelum puncak haji, setiap personel TGC dibebankan bekerja selama 12 jam per hari. Namun, jika sudah di Armuzna, bisa lebih.

Ditanya apakah personelnya cukup untuk mengcover seluruh jamaah, Erick mengatakan tidak. "Ya, kalau bicara ideal, tidak ideal. Bayangkan saja 70 orang dibantu dari Linjam, MCH, dan P3JH untuk mengcover 231 ribu orang jamaah haji Indonesia ya tidak akan cukup. Tapi kita berikan yang maksimal," kata Erick.

photo
Tim Gerak Cepat (TGC) Kemenkes menangani Jamaah di sektor khusus Syib Amir Masjid Al Haram

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement