IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Layanan bus Shalawat akan dihentikan sementara mulai hari ini, Selasa (6/8). Dengan demikian, jamaah haji tak bisa pergi ke Masjid al-Haram, Makkah, dari pemondokan masing-masing dengan fasilitas angkutan gratis ini.
Biasanya, jamaah haji yang tetap ingin ke Masjidl al-Haram dari hotelnya cenderung memilih jasa angkutan umum, semisal taksi. Namun, Kepala PPIH Arab Saudi Daerah Kerja Makkah, Subhan Cholid mengingatkan, biasanya akan terjadi kenaikan tarif taksi yang tak bisa dikendalikan.
"Kami ingatkan pada hari-hari itu harga-harga tidak bisa dikendalikan karena dimanfaatkan oleh pengusaha taksi untuk menaikkan harga yang sangat tinggi," kata Subhan, Selasa (6/8).
Karena itu, Subhan mengingatkan, agar ketika layanan bus Shalawat dihentikan, jamaah agar memanfaatkan dengan banyak istirahat di hotel. Hal tersebut untuk mempersiapkan diri menjelang pelaksanaan wukuf di Arafah yang tinggal dua hingga tiga hari setelah layanan bus Shalawat dihentikan sementara.
"Jamaah agar mempersiapkan diri baik mental maupun fisik untuk menghadapi puncak penyelenggaraan ibadah haji karena menguras stamina yang cukup tinggi," kata Subhan.
Bus shalawat merupakan angkutan transportasi yang disediakan oleh PPIH Arab Saudi untuk mengangkut jamaah haji Indonesia yang ingin ke Masjid Al Haram dari hotel dan sebaliknya. Bus shalawat melewati seluruh akomodasi jemaah yang terbagi dalam tujuh zonasi di Makkah.
Ada tujuh zona hotel jamaah haji Indonesia, yaitu: Syisyah, Raudhah, Misfalah, Jarwal, Mahbas Jin, Rei Bakhsy, dan Aziziah. Jarak terdekat hotel jemaah Indonesia ke Masjidil Haram adalah radius 1.000 meter. Layanan bus Shalawat ini beroperasi selama 24 jam.