Rabu 07 Aug 2019 06:33 WIB

Kala Mendung Makkah Antar Kepergian Mbah Moen

Makkah mendadak mendung kalla antar kepergiam Mbah Moen

Umat muslim mengangkat jenazah KH Maimun Zubair (Mbah Moen) seusai dimandikan di Masjid Muhajirin Khalidiyah, Mekkah, Selasa (6/8/2019).
Foto: Antara/Hanni Sofia
Umat muslim mengangkat jenazah KH Maimun Zubair (Mbah Moen) seusai dimandikan di Masjid Muhajirin Khalidiyah, Mekkah, Selasa (6/8/2019).

Oleh: Muhammad Hafil dan Syahruddin El-Fikri, Jurnalis Republika dari Makkah, Arab Saudi

Langit Makkah sejak Selasa (6/8) dini hari tak seperti biasanya pada bulan-bulan seperti sekarang. Mendung kelabu sudah menggelayut dan membuat cuaca menjadi lebih sejuk. Suhu yang biasanya mencapai 42 derajat Celsius turun menjadi sekitar 32 derajat Celsius saja.

Pagi hari sempat turun hujan selama kurang lebih 30 menit. Takbir menggema spontan dari ribuan umat Islam yang sedang melaksanakan tawaf di Masjidil Haram. "Allahuakbar, hujan ini rahmat," kata seorang anggota jamaah dari Magelang, Ichsan, yang tengah tawaf di Masjidil Haram.

Berbarengan dengan kesejukan yang menaungi Makkah itu, tepatnya pada Selasa (6/8) dini hari, kondisi kesehatan KH Maimoen Zubair yang akrab disapa Mbah Moen menurun. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Mbah Moen berangkat melaksanakan haji menyertai ratusan ribu jamaah dari Indonesia.

Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (Kabidkes PPIH) Arab Saudi Indro Murwoko menuturkan, petugas Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) langsung menuju Hotel Green Aiman, tempat Mbah Moen menginap, setelah mendapatkan telpon dari keluarga. “Pukul 04.00 (waktu setempat), tim kesehatan di KKHI Makkah dihubungi keluarga Mbah Moen menyampaikan bahwa beliau ngedrop," kata Indro Murwoko saat dihubungi Republika.

Indro menuturkan, dokter KKHI Makkah, dr Zakir, bersama dua perawat mendatangi Hotel Green Aiman. "Ditemukan Mbah Moen dan keluarga sudah ada di lobi hotel. Dan diperiksa sudah tidak ada nadi," ujarnya.

Pukul 04.17 waktu setempat, dr Zakir masih tetap berusaha melakukan tindakan medis dengan cara resusitasi jantung paru (RJP) sambil menyiapkan Mbah Moen untuk masuk ke ambulans. "Kemudian dibawa ke RS Al Noor, tetapi dinyatakan sudah meninggal setelah dilakukan RJP beberapa saat," kata Indro.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement