Jumat 09 Aug 2019 14:03 WIB

Identifikasi Safari Wukuf Ditutup Sementara Pukul 00.00

Data Siskohat: Jumlah peserta safari wukuf ada di angka 45 jamaah.

Jamaah haji Indonesia akan melaksanakan wukuf pada 10 Agustus atau 9 Dzulhijjah di Arafah. Setelah wukuf, jamaah akan mabit ke Muzdalifah dengan berjalan kaki. Tampak jalur pejalan kaki yang akan dilewati jamaah haji menuju Muzdalifah, Senin (5/8) sore.
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Jamaah haji Indonesia akan melaksanakan wukuf pada 10 Agustus atau 9 Dzulhijjah di Arafah. Setelah wukuf, jamaah akan mabit ke Muzdalifah dengan berjalan kaki. Tampak jalur pejalan kaki yang akan dilewati jamaah haji menuju Muzdalifah, Senin (5/8) sore.

IHRAM.CO.ID, Oleh Muhammad Hafil dari Makkah, Arab Saudi

MAKKAH – Kepala PPIH Arab Saudi Daker Makkah, Subhan Cholid mengatakan identifikasi safari wukuf untuk jamaah haji yang sakit akan ditutup sementara pada Sabtu (10/8) pukul 00.00 WAS. Hal tersebut sebagai dasar penentuan kebijakan untuk menetapkan jumlah jamaah yang disafari wukufkan.

Baca Juga

“Jumlah jamaah yang disafari wukufkan akan kita closed sementara pada pukul 00.00 dini hari. Kenapa 00.00 dini hari, karena kita upayakan sebelum pukul 00.00 kita sudah selesai memberangkatkan jamaah dari Makkah ke Arafah,” kata Subhan Cholid, Jumat (9/8) pagi.

Menurut  Subhan, dari situ bisa dilihat berapa sesungguhnya jamaah yang tidak bisa diberangkatkan secara regular untuk melaksanakan wukuf bersama jamaah lainnya. Namun, Subhan menyatakan karena sifatnya ditutup sementara, tetapi masih dimungkinkan pada pukul 00.00 hingga besok paginya apakah ada jamaah yang masih bisa disafari wukufkan.

“Tapi paling tidak pada pukul 00.00 dini hari nanti kita bisa melihat berapa sih kira-kira jamaah yang kita safari wukufkan,” kata Subhan.

Sementara, berdasarkan data sistem komputerisasi haji terpadu (Siskohat) Kementerian Kesehatan RI, pada Jumat (9/8) pagi ini jumlah peserta safari wukuf ada di angka 45 jamaah. Sementara, untuk badal jamaah sakit mengalami penurunan. Yaitu, jika pada Kamis (8/8) malam jumlahnya 21 pada pagi ini jumlahnya berkurang 17.

“Artinya ada jamaah yang sembuh dan bisa diikutkan untuk wukuf bersama jamaah regular,” kata Subhan.

Menurut Subhan, sebenarnya secara psikologis jamaah haji itu sangat ingin bisa beribadah wukuf normal secara reguler. Tetapi, melihat kondisi fisiknya yang perlu bantuan, mereka juga mempertimbangkan dirinya dan orang lain.

“Dengan safari wukuf itu bisa membantu mereka dan lebih nyaman karena berpikiran tak merepotkan sesama jamaah, “ kata Subhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement