IHRAM.CO.ID, JEDDAH---Pemerintah Kerajaan Arab Saudi terus melakukan upaya perbaikan dalam penyelenggaraan ibadah haji. Hal ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi jamaah.
Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel mengatakan, perbaikan dan inovasi yang dilakukan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi tersebut sekaligus menata kembali kondisi-kondisi yang memang perlu diperbaiki.
"Banyak upaya yang sudah dilakukan, antara lain soal tempat iyab yakni tempat kepulangan jamaah haji," jelas Agus Maftuh.
Iyab proses penimbangan dan pemeriksaan bagasi jamaah sebelum dikirim ke bandara. "Dengan iyab maka proses pemulangan khususnya di bandara menjadi lebih cepat," ungkapnya.
Agus menambahkan, iyab ini dikerjakan bersama-sama atas kerja sama antara Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Haji dan Umrah, dan lainnya. Kolaborasi ini, ungkapnya, yang membuat model baru kepulangan ini.
"Insya Allah kita akan terus melakukan pendekatan-pendekatan dengan Arab Saudi agar semua jamaah haji Indonesia bisa menikmati inovasi terbaru Saudi dalam kepulangan ini," terangnya.
Sehingga, lanjut Agus, banyak jamaah mengatakan bahwa dengan inovasi yang baru ini tidak perlu menunggu waktu yang berjam-jam dalam proses kepulangan ke Indonesia
"Sekali lagi kita hargai usaha-usaha Saudi untuk memberikan hikmah yang terbaik bagi pelayanan yang terbaik kepada jamaah haji Indonesia," jelasnya.
Renovasi Mina
Inovasi lainnya yang dilakukan Pemerintah Saudi, lanjut Agus, adalah Mina. Menurut dia, masalah Mina sudah sering didiskusikan bertahun-tahun.
Pemerintah Indonesia sudah melakukan komunikasi dengan Saudi dan juga Think-Thank-nya, sedang mengupayakan untuk membangun tenda bertingkat di Mina.
"Rencananya ukurannya dua meter persegi untuk tenda di Mina," kata dia.
Saat ini, jelas Agus, ukuran tenda untuk per jamaah hanya 0,8 meter. "Uyel-uyelan," kata dia.
Tapi, lanjutnya, mau bagaimana lagi, memang kondisinya sangat tidak memungkinkan untuk penambahan. Makanya, kata dia, yang ada terpaksa harus diterima.
Karena itu pula, kata dia, tenda di Mina akan dibuat bertingkat. Saat ini, lanjutnya, sudah diujicobakan untuk sejumlah negara Arab seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, Taman, dan lainnya.
"Semoga tahun depan benar-benar bisa direalisasikan," harapnya.
Smart City & Metro Tawaf
Selanjutnya, inovasi yang juga mulai dan akan dikembangkan Pemerintah Saudi adalah Smart City.
Kota-kota yang akan menjadi smart city adalah Makkah, Madinah, dan Jeddah. Ketiganya sedang dipersiapkan akan terintegrasi satu sama lain.
Inovasi berikutnya yang dikembangkan Pemerintah Arab Saudi adalah rencana menjadi Makkah, Madinah, dan Jeddah sebagai smart city.
Khusus untuk Masjid al-Haram, ada rencana pemerintah Arab Saudi untuk mewujudkan Metro Tawaf. Menurut Agus, Metro Tawaf adalah semacam eskalator yang mempercepat jamaah haji dalam melakukan tawaf.
"Saya tidak tahu di lantai berapa nantinya (di Masjid al-Haram), tetapi sedang direncanakan. Andai nanti jadi, wah ini sangat luar biasa dan terobosan besar," terangnya.
Ia mencontohkan, seperti di terowongan Mina atau di beberapa bandara, eskalator sudah tersedia sehingga memungkinkan jamaah hanya berdiri dan eskalator itulah yang bergerak.
"Soal sah atau tidaknya, tentu akan ada kajian mendalam. Tapi, secara kasat mata, mestinya tidak masalah," lanjut Agus.