IHRAM.CO.ID, PADANG— Dua orang jamaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) dua Embarkasi Padang harus mendapatkan penanganan khusus begitu mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman, Senin (19/8) ini. Dua jamaah tersebut adalah atas nama Alda Saputra dan Salim.
Kloter II dari Embarkasi Padang ini terdiri dari jamaah yang berasal dari Kabupaten Padang Pariaman.
Petugas kloter TKHI, dr Affan Akbar, mengatakan Alda harus mendapat penanganan khusus secara medis karena mengalami dehidrasi akibat kelalahan menempuh perjalanan pulang ke Tanah Air.
"Alda Saputra salah seorang jamaah yang mendapat penanganan khusus, karena pada tangan kanan alda terpasang slang cairan infus," kata Affan di Asrama Haji Embarkasi Padang.
Begitu Pesawat Garuda Boing 373 GA 3402 yang mengangkut jamaah kloter dua dari Arab Saudi mendarat di BIM, Alda langsung dibawa dengan mobil ambulans ke Asrama Haji Embarkasi Padang.
Affan menyebutkan, beberapa jam setelah mendapat penanganan di klinik kesehatan Asrama Haji Padang, infus di tangan Alda sudah dapat dilepas dan sudah dapat bergabung dengan jamaah lain untuk melanjutkan perjalanan pulang ke Pasaman Barat dengan bus.
Sementara Salim, menurut Affan, mengalami patah tulang rusuk karena tergelincir di kamar mandi hotel di Kota Madinah sesaat sebelum berjalan ke Kota Makkah beberapa pekan lalu. Saat itu, Salim harus menjalani operasi.
Sekarang Salim langsung dirujuk ke RSUD Pasaman Barat untuk melakukan diagnosa lebih lanjut pasca operasi.
Jamaah di kloter dua dari Embarkasi Padang ini memberangkatkan sebanyak 391 orang. Jamaah yang kembali dengan selamat hanya berjumlah 389 orang.
Dua jamaah asal Pasbar meninggal dunia di Tanah Suci. Mereka adalah Lazran Mizlan Rais dan Nurhayati Binti Efendi Badu. Lazran berasal dari Sasak Ranah Pasisia Pasaman Barat. Sementara Nurhayati berasal dari Sariak Koto Baru, Pasaman Barat