IHRAM.CO.ID, oleh Syahruddin El-Fikri dari Madinah, Arab Saudi
MADINAH — Jamaah haji Indonesia kerap mengalami kesulitan saat beribadah di Masjid Nabawi, Madinah. Kesulitan itu terkait dengan keluar masuk masjid. Sebab, jumlah pintu Masjid Nabawi cukup banyak.
“Jumlahnya ada 43 pintu,” kata Odah, A.Md Kep, anggota tim Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji (P3JH), Rabu (21/8), di Masjid Nabawi.
Karena banyaknya pintu tersebut, kata dia, jamaah haji sering kebingungan ketika keluar dan mencari hotelnya. Untuk itu, Odah membagikan tip beribadah di Masjid Nabawi.
Yang pertama, kata Odah, jamaah harus mengenali hotel tempat pemondokan mereka. “Sebelum meninggalkan hotel, sebaiknya kenali hotel dengan baik. Nomor kamar dan lantai hotel,” kata dia.
Ia menyarankan, saat akan meninggalkan hotel, jamaah harus meminta kartu dan alamat hotel. “Supaya mudah dipahami jamaah dan petugas, seandainya mereka terpisah dari rombongannya,” kata dia.
Kedua, selalu menggunakan alat pelindung diri sepertu kartu identitas, semprotan air, payung, masker, kaca mata hitam, dan sandal. Ketiga, lanjut Odah, kenali dan pahami nomor gerbang dan pintu masjid. “Untuk nomor gerbang dan pintu masjid, selalu sama. Jadi, jika masuk pada pintu gerbang nomor 17, misalnya, maka keluarnya usahakan juga pada nomor yang sama agar tidak tersasar,” lanjutnya.
Untuk jamaah perempuan, kata dia, tersedia pintu khusus, yakni nomor 13-16, dan 23-30. “Selebihnya adalah pintu untuk laki-laki. Sedangkan untuk masuk ke Raudah, pintu khusus perempuan adalah nomor 39,” lanjut Odah.
Keempat, jika ingin melaksanakan shalat arbain atau ke Raudah, usahakan selalu tetap makan dan menyiapkan perbekalan. “Jangan lupa, istirahat yang cukup dan pastikan fisik prima,” kata dia.
Kelima, bagi yang akan ke toilet, di pelataran Masjid Nabawi tersedia tempat wudhu dan toilet khusus untuk perempuan. Demikian juga untuk laki-laki. “Jadi tidak usah khawatir,” paparnya.
Keenam, bagi jamaah yang membawa sandal atau sepatu, kata Odah, sebaiknya selalu membawa plastik atau tas untuk menyimpan sepatu. “Letakkan di loker, tetapi kalau khawatir lupa, sebaiknya dibawa saja dan masukkan ke dalam tas,” lanjutnya
Ketujuh, bila jamaah tersasar atau terpisah dari rombongannya, sebaiknya segera menghubungi petugas haji Indonesia yang menggunakan seragam lengkap, pakaian warna putih, menggunakan rompi, bertopi atau berjilbab bagi perempuan, serta dilengkapi dengan identitas dan bendera merah putih di baju atau rompinya. “Pos petugas haji Indonesia ada di pintu nomor 6, 7, 17, 21, 25, dan 37,” ungkapnya.
Odah menegaskan, bila tip ini dipahami, dia yakin jamaah haji tak akan tersasar dan beribadah di Masjid Nabawi pun menjadi nyaman. “Insya Allah jamaah selalu sehat dan mabrur,” tegasnya.