Kamis 12 Sep 2019 10:16 WIB

Selama Musim Haji 2019, TGC Tangani 2.690 Kegawatdaruratan

2.690 kasus kegawatdaruratan ditangani dengan seksama.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, PKHI, Pusat Kesehatan Haji Indonesia, Eka Jusup Singka.
Foto: Darmawan / Republika
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, PKHI, Pusat Kesehatan Haji Indonesia, Eka Jusup Singka.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA—Selama penyelenggaraan ibadah haji tim gerak cepat (TGC) telah berhasil menangani 2.690 kasus kegawatdaruratan yang dialami jamaah di tanah suci. TGC juga berhasil menemukan kasus deteksi dini kesehatan yang dialami 9.344 jamaah.  

“Sampai hari ke-67 TGC telah berhasil menangani 2.690 kasus kegawatdaruratan yang dialami jamaah haji Indonesia. Selain itu, TGC juga berhasil menemukan kasus (deteksi dini) kesehatan yang dialami 9.344 jamaah,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusup Singka, melalui laporan harian untuk Menkes terkait penyelenggaraan ibadah haji bidang kesehatan di Tanah Suci, yang diterima Republika.co.id, Kamis (12/9).

Baca Juga

Eka menuturkan, penemuan kasus atau deteksi dini terhadap jamaah haji sakit sangat penting dilakukan untuk segera memberikan pertolongan kesehatan kepada jamaah. 

Sehingga, jamaah haji sakit tersebut dapat terhindar dari sakit yang lebih parah, dan jika jamaah haji sakit telat dalam penangan dapat menyebabkan kematian.

“Maka dari itu, TGC melakukan rujukan jamaah haji sakit ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) sabanyak 2.385 jamaah yang sebelumnya sudah diberikan pelayanan emergency.  

Eka mengatakan, TGC yang dibentuk sejak 2016 mempunyai fungsi utamanya adalah memberikan perlindungan terhadap jamaah haji. 

Pertama melakukan deteksi dini atau mempercepat penemuan kasus jemaah haji sakit di tempat-tempat umum, kedua memberikan pelayanan kesehatan kegawatdaruratan, dan ketiga mempercepat proses evakuasi atau rujukan jamaah sakit.

“TGC terdiri dari tenaga kesehatan kompeten yang memiliki kemampuan emergency response, dan dilengkapi dengan sarana evakuasi seperti ambulans dan emergency kit,” katanya.

Dalam melaksanakan tugasnya, TGC berkoordinasi dengan seluruh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bidang kesehatan lain seperti tim promotif dan preventif (TPP), tim kuratif rehabilitatif (TKR), tenaga kesehatan haji Indonesia (TKHI) yang berada di masing-masing Kloter, dan seluruh PPIH bidang lainnya.

 “Di luar masa Armina, TGC bertugas di 5 sektor Madinah dan 11 sektor Makkah.  Sedangkan di masa armina, TGC bertugas di pos-pos kesehatan Arafah dan Mina dan sepanjang jalur yang dilewati jamaah haji  menuju jamarat,” katanya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement