IHRAM.CO.ID, Oleh Syahruddin El-Fikri dari Madinah, Arab Saudi
MADINAH--Keberadaan jamaah haji yang terpisah dari rombongannya sejak di Muzdalifah, yakni Tapsirin Ratam Wajat (82) tahun, sampai Kamis (12/9) malam, belum juga diketahui rimbanya.
Hal itu diungkapkan Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Nizar Ali di sela-sela acara ramah tamah Menkes Nila A Moeloek dengan petugas haji di Kantor Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, Selasa (12/9) malam.
Untuk itu, Nizar Ali selaku penanggung jawab penyelenggaraan haji 2019, meminta petugas untuk terus mencari jamaah bersangkutan."Saya meminta petugas untuk terus melakukan penyisiran di rumah sakit-rumah sakit, kantor kepolisian, bahkan hingga sampai ke Thaif," ujar Nizar.
Tujuannya agar jamaah bersangkutan segera diketahui keberadaannya, apa pun hasilnya. "Apa pun hasilnya, kita pasrahkan kepada Allah. Dan kita berharap dapat menemukan jamaah bersangkutan," paparnya.
Nizar juga meminta bantuan Konjen RI di Jeddah, KBRI di Riyadh, juga pihak rumah sakit dan kepolisian Saudi Arabia untuk membantu mencari informasi keberadaan Tapsirin, jamaah haji asal Kloter 11 Palembang.
"Semoga sebelum selesai pelaksanaan haji, beliau dapat ditemukan," harapnya.
Kalau memang perlu, kata dia, pihaknya akan mencari hingga ke Thaif. Pihaknya turut prihatin atas masalah ini, dan berharap keberadaan Tapsirin segera ditemukan. Tapsirin terpisah dari rombongan karena bermaksud pergi ke toilet.
Saat itu, ia diantar sama istrinya. Namun, karena jaraknya antara toilet dan bus yang menunggu cukup dekat, istri Tapsirin pun kembali ke bus. Sebab, istrinya merasa suaminya itu bisa menemuinya di bus, karena alasan jarak yang dekat.
Namun, sampai akan berangkat, Tapsirin tak jua kembali. Rombongan pun memutuskan melanjutkan perjalanan ke Mina. Dan sampai saat ini, Tapsirin tak diketahui keberadaannya.