IHRAM.CO.ID, PALEMBANG — Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umrah dan Haji Indonesia (Sapuhi) Syam Resfiadi, mengatakan tantangan kemajuan digital harus bisa diantisipasi oleh para pelaku bisnis travel yang mengkhusukan pada layanan haji dan umrah. Sebab, ancaman dunia digital itu bukan main-main sehingga memaksa pelaku di bisnis travel ini harus punya antipasi yang baik.
"Travel haji umrah tak lagi bergaya lama. Mereka juga harus berubah dengan mengikuti dunia digital. Apalagi segala aturan terkait haji dan umrah baik yang ada di Indonesia dan Arab Saudi semua mulai melalui layanan digital. Situasi ini memaksa semua bisnis travel berubah,’’ kata Syam Resfiadi, dalam acara Muker (Musyawarah Kerja) Sapuhi, di Palembang, Kamis (26/9).
Menurut Syam, semua kendala dan tantangan yang terkait dengan dunia bisnis layanan haji dan umrah dibahas dan diantipasi dalam Muker Sapuhi yang berlangsung sejak 24 September lalu. Tak hanya soal dunia digital, para pelaku bisnis juga dibukakan mata mengenai perkembangan aturan hingga perkembangan baru destinasi wisata Muslim.
"Kami undang pejabat yang terkait dengan aturan haji dan umrah. Kami juga undang pelaku bisnis wisata Muslim. Selain melakukan Muker kami juga membuka kemungkinan bisnis baru,’’ ujarnya.
Syam lebih lanjut mengatakan, banyak travel umrah di banyak daerah masih belum mengerti apa risiko dari masuknya dunia digital dalam layanan perjalanan umrah dan haji. Mereka masih sebatas memahami bahwa layanan ini masih serba manual. Akibatnya banyak yang salah paham bahwa seolah-olah ada peraturan dan pihak yang menghambat bisnis jasa mereka.
"Padahal tidak seperti itu. Semua ini terjadi karena aturan berubah, misalnya soal layanan visa, pemesanan maskapai, hotel, transortasi, akomodasi baik ketika jamaah berada di Indonesia maupun di luar negeri,’’ katanya.
Menurut Syam, pada sisi yang lain adanya penggunaan digital dalam berbagai urusan terkait haji dan umrah juga akan mencegah adanya travel yang nakal dan terjadinya penipuan kepada jamaah umrah.
"Mau tidak mau pelaku bisnis jasa travel haji dan umrah harus terus memperbaiki diri sehingga layanan akan menjadi semakin berkulitas. Para jamaah pun terlindungi hak-haknya. Berbagai kasus negatif yang di masa lalu muncul, ke depan tidak akan ada lagi. Digital selain membuat semua hal menjadi mudah, tapi ternyata juga bisa makin mengefektifkan pengawasan layanan," kata Syam Resfiadi dalam Muker yang dihadir sekitar 200 orang peserta dari berbagai daerah.