Jumat 04 Oct 2019 08:29 WIB

Halalisasi Transportasi dan Logistik Kebutuhan Mutlak Muslim

Produksi, proses dan pengangkutan hingga sampai ke konsumen harus halal.

Suasana seminar logistik dan transportasi dalam rangkaian TrilinK Logistics Expo yang diadakan oleh Komunitas Pengusaha Muslim Trisakti  (KPMT).
Foto: Dok KPMT
Suasana seminar logistik dan transportasi dalam rangkaian TrilinK Logistics Expo yang diadakan oleh Komunitas Pengusaha Muslim Trisakti (KPMT).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas Pengusaha Muslim Trisakti  (KPMT),  melalui  divisi logistics dan transport,  menggelar TrilinK Logistics Expo. Pameran yang dibarengi seminar itu diadakan di Wisma Mandiri Jakarta, Sabtu-Ahad (28/9-29/9). 

“Peserta seminar yang terdaftar mencapai sekitar 600 orang,” kata Ketua Komunitas Pengusaha Muslim Trisakti (KPMT), Pramono Dewo dalam rilis yang diterima ihram.co.id.

Ia menjelaskan latar belakang KPMT mengadakan seminar transportasi dan logistik halal.  “Kebutuhan infustri halal itu merupakan kebutuhan mutlak bagi seorang Muslim. Tidak hanya di  sisi produk, tetapi sekarang sebagaimana tren di berbagai dunia, dia menjadi tren pada proses. Termasuk industri transportasi dan logistik,” ujarnya.

Ia menambahkan, betapa pentingnya peranan industri transportasi dan logistik dalam proses halalnya sebuah produk, dari awal sampai di pelanggan. Proses pengangkutan, proses pergudangan, itu perlu jelas-jelas kehalalannya. Tidak hanya sumber barangnya atau bahannya saja.

“Contoh pisang. Bagaimana pisang itu sampai ke konsumen dalam keadaan halal. Jangan-jangan masuk gudangnya dicampur  dengan daging babi atau minuman beralkohol, misalnya. Jadi perlu proses pemisahan pergudangan,” ujarnya.

Kemudian proses transportasinya , harus jelas bersertifikat. “Artinya jelas dipisahkan antara barang-barang yang halal dan barang-barang yang haram,” tegasnya.

Bahkan, lebih jauh lagi, pengadaaan (pmbelian truknya)  menggunakan bunga yang ribawi (bank konvensional) atau tidak (bank syariah)? “Jadi proses penghalalan  industri transportasi dan logistik merupakan kebutuhan mutlak bagi seorang Muslim,” kata Dewo.

Sayang di Indonesia, kata dia, wacana ke arah transportasi dan logistik halal belum matang. Sebaliknya di negara-negara  lain yang non-Muslim,  karena menganggap industri halal sangat menguntungkan dari segi bisnis,  mereka mendahului. Jepang sudah memiliki transportasi halal. Taiwan juga sudah. Sebentar lagi Thailand. 

“Kita ini hanya ini berhenti sebagai costumer. Sebagai contoh,  produsen daging halal terbesar di dunia adalah Brazil,” tuturnya.

Menurut Dewo,  cara berpikir orang Indonesia  mengenai industri halal harus diubah.  “Bahwa produksi,  proses dan pengangkutan hingga sampai ke konsumen harus halal. Sebab ini yang sangat besar nilainya. Jadi, satu rangkaian, semua harus  halal,” tegasnya.

Itulah, kata Dewo,  latar belakang diadakannya seminar ini. “Ini yang pertama, dan direncanakan jadi event tahunan. Bahkan akan diisi dengan diskusi-diskusi  yang lebih detil tiap 2-3 bulanan. Concern terhadap pengangkutan dan logistik halal harus mulai ditumbuhkan di Indonesia,” ujarnya.

Yang disasar pada seminar ini adalah pelaku bisnis, terutama transportasi dan logistik.  Namun ada juga peserta mahasiswa dan masyarakat umum.  Menurut Dewo, banyaknya jumlah peserta, yakni sekitar 600 orang,  menunjukkan betapa orang tertarik, orang ingin tahu, artinya  needs-nya muncul. Kalau sudah needs, harus dipenuhi.

“Pada akhirnya, halalisasi transportasi dan logistik  hanya masalah waktu.  Tidak sekarang,  6 bulan lagi, tidak 6 bulan lagi, setahun lagi. Masyarakat pasti menuntut  bahwa barang-barang yang mereka gunakan diproses dengan menggunakan transportasi dan logistik yang halal,” tegasnya.

Seminar ini digabung dengan expo. Pameran tersebut  diisi oleh tenant atau sponsor acara ini. “Acara ini disponsori oleh 21 perusahaan. Artinya begitu banyak perusahaan yang concern terhadap pentingnya transportasi dan logistik halal,” kata Pramono Dewo.

Para sponsor berasal dari kalangan BUMN maupun swasta, khususnya perusahaan transportasi besar. Mereka antara lain, Bank Syariah Mandiri, Ne, Bow Shipping, MAB (Mobil Listrik Anak Bangsa Karya Alumni Trisakti), PTL-ITL, Phos Tekno Indonesia, Universe Transport Indonesia, Abhinaya Tour and Travel, Halim Trans Cargo, ACT, dan PCI Express. Selain itu, Mars Sistem Integrasi, Nusantara group, PAXEL, Djakarta LIoyd / DL, Djaya Samudera Indonesia, Journal Consulting Indonesia, ALFI,  Interfreight,  Kerry Express,  Zain Expres,  Astrido,  Brava Radio, Indonewstv.com, Bidikfakta.com, Republika dan Trisakti Tekun Sabar, dan Trisakti Lintas Khatulistiwa/ Trilink. 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement