IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Muhajirin Yanis mengatakan, akan segera melakukan koordinasi dengan dua maskapai pengangkut jamaah haji Indonesia, yakni Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines.
“Kita akan koordinasi dengan Garuda dan Saudia bagaimana keputusannya dengan kedua maskapai tersebut, agar mengetahui bagaimana kesulitannya. Kalau kita sudah mendapatkan slot time dari awal, ini kan bisa membantu merotasi pesawat lebih awal,” kata Muhajirin.
Hal lain yang dipersiapkan adalah layanan fast track. Fast track merupakan program dari Arab Saudi yang berfungsi memberikan kelancaran terhadap jamaah haji.
Fast track merupakan fasilitas layanan yang semula hanya diberikan kepada dua negara, yakni Malaysia dan indonesia. Namun pada musim haji 2019 lalu, fasilitas ini sudah diberikan lima negara, yaitu: Indonesia, Malaysia, Bangladesh, India dan Tunisia.
Meski begitu, penerapan fast track saat ini masih menyisakan sejumlah permasalahan, karena layanan ini hanya berlaku bagi jemaah saja. Sementara tas dan barang bawaan lainnya diangkut oleh perusahaan terpisah, begitu juga kursi roda.
Menanggapi hal tersebut, Khalid menyarankan agar ke depan hal ini dapat dituangkan dalam kontrak dengan perusahaan pengangkutan.
“Kami selaku Tibah tidak ikut campur di dalam permasalahan ini, seharusnya saat kontrak, tas dimasukkan sekaligus kursi roda tadi itu sehingga bisa bersamaan dengan tas,” jelas Khalid.