Kamis 07 Nov 2019 08:01 WIB

Famtrip Kesthuri Buka Jaringan Bisnis Syariah di Rusia

Famtrip Kesthuri Buka Jaringan Bisnis Syariah di Rusia

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Subarkah
Ribuan umat muslim di Rusia melaksanakan Shalat Idul Adha 1436 H di Masjid Agung Moskow atau Moskovskiy Soborniy Mecet, Kamis (24/9).EPA/YURI KOCHETKOV
Foto: EPA/YURI KOCHETKOV
Ribuan umat muslim di Rusia melaksanakan Shalat Idul Adha 1436 H di Masjid Agung Moskow atau Moskovskiy Soborniy Mecet, Kamis (24/9).EPA/YURI KOCHETKOV

IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Kesatuan Tour Travel Haji Umrah Indonesia (Kesthuri) membukan jaringan bisnia syariah di Rusia melalui famtrip. Kesthuri menilai Rusia memiliki potensi untuk pengembangan bisnis berbasis syariah.

Ketua Umum Kesthuri Asrul Azis Tabah mengatakan, populasi muslim di Rusia yang mencapai sekitar 14 persen atau sekitar 24 juta dari total jumlah penduduk merupakan potensi yang cukup besar untuk pengembangan bisnis berbasis syariah, seperti halal food, wisata halal, fashion syari.

"Potensi inilah yang ingin dikembangkan oleh Kesthuri sebagai asosiasi yang selama ini concern pada sektor haji khusus, umrah, dan wisata Islam," kata Asrul saat berbincang dengan Republika, Selasa (5/11).

Untuk itu kata Asrul, Kesthuri bermaksud untuk meningkatkan jumlah warga negara Indonesia yang berkunjung ke Rusia dan juga menambah wisatawan Rusia berkunjung ke Indonesia. Rencana strategis tersebut kata dia, menjadi tema utama dalam acara silaturrahiem antara Kesthuri dengan pihak KBRI di Rusia yang berlangsung pada Ahad, 3 Oktober 2019 jam 16.00 waktu Moscow.

Asrul mengatakan, saat menerima kunjungan Kesthuri, Duta Besar RI di Rusia, Wahid Supriadi, menyampaikan bahwa Rusia memiliki hubungan sejarah yang cukup panjang dengan Indonesia. Hingga saat ini, warga Rusia sangat respek terhadap komunitas Islam di Rusia.

"Salah satu buktinya adalah berdirinya Masjid Biru di St. Petersburg yang juga dikenal sebagai Masjid Soekarno," katanya.

Lebih lanjut Wahid memaparkan, bahwa ndonesia telah membangun kerjasama yang kuat dengan Rusia di berbagai bidang dan selanjutnya bisa diperluas ke bidang wisata dan makanan halal yang bisa digarap oleh Kesthuri.

Sebagai Ketua Umum DPP Kesthuri, Asrul mengaku merespon positif atas apa yang disampaikan Duta Besar Rusia Wahid.  Respon positif Kesthuri itu akan diimplementasikan dengan mengembangkan jaringan kerjasama dengan pihak KBRI di Rusia.

"Tujuannya untuk mempromosikan Indonesia yang memiliki kekayaan budaya," katanya.

Dengan jalan promosi ini bisa menarik minat warga Rusia untuk berkunjung ke Indonesia, bahkan pengusaha muslim Indonesia dapat memperluas jaringan bisnisnya di Rusia.

Lebih lanjut Asrul mengatakan bahwa dari pengamatannya selama tiga hari di Moskow maka disimpulkan bahwa Rusia layak dijadikan pengembangan destinasi umrah plus dikemudian hari. Jamaah Umrah dari Indonesia bahwa hidup dalam keragaman bukan masalah selama kita saling menghargai keyakinan masing-masing.

"Saya sungguh berharap agar isu-isu radikalisme yang sering dikaitkan dengan ajaran agama tertentu  di Indonesia segera dihentikan," katanya.

Asrul mengatakan, setelah melakukan kunjungan kepada Duta Besar, pada Senin tanggal (4/11) rombongan Kesthuri langsung menuju St. Petersburg dan tinggal di sana selama tiga hari. Setelah itu menuju Dubai tinggal dua malam sebelum kembali ke Tanah Air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement