Kamis 21 Nov 2019 19:10 WIB

Menag Upayakan Jalan Keluar Terbaik Tangani First Travel

Menag akan gelar dialog membahas kasus First Travel.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Nashih Nashrullah
Menteri Agama Fachrul Razi.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri Agama Fachrul Razi.

IHRAM.CO.ID, MALANG – Menteri Agama (Menag) RI Fachrul Razi menegaskan, pihaknya tengah berupaya mencari jalan keluar terbaik dalam menghadapi kasus First Travel. Bahkan, pihaknya berencana melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak.   

"Mereka sudah mau ketemu saya, kok," ujar Fachrul saat ditemui wartawan di UIN Malang, Kamis (21/11).  

Baca Juga

Fachrul tak menampik, pihaknya mengalami kesulitan dalam menghadapi kasus First Travel. Pasalnya, Mahkamah Agung (MA) telah mengeluarkan keputusan yang inkracht. Hal ini berarti, keputusan yang dibuat sifatnya telah mengikat.  

"Karena sudah mengikat itu, kami akan duduk sama-sama bagaimana mencari jalan tengah terbaik," tambahnya.  

Sebelumnya, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Depok menjatuhkan vonis terhadap pendiri First Travel Andika Surachman dan istrinya, Anniesa Hasibuan, dengan hukuman masing-masing 20 tahun dan 18 tahun penjara. Direktur Keuangan First Travel Kiki Hasibuan juga dihukum 15 tahun penjara. 

Permasalahan dimulai dari putusan tingkat kasasi di MA yang menetapkan bahwa seluruh harta First Travel bukan dikembalikan ke jamaah, melainkan dirampas oleh negara. Para korban kasus itu kemudian menyatakan keberatan dan meminta aset First Travel yang disita dapat dibagikan ke para korban.

Total barang sitaan pada kasus tersebut sebanyak 820 item, yang 529 di antaranya merupakan aset bernilai ekonomis, termasuk uang senilai Rp1,537 miliar.

Putusan tersebut, membuat jamaah First Travel resah, karena dana yang mereka setorkan tidak bisa dikembalikan.

Pada Juli 2017, First Travel dihentikan kegiatannya oleh Satgas Waspada Investasi. Saat itu, First Travel diminta menghentikan penawaran perjalanan umrah promo yang dipatok dengan harga Rp14,3 juta. First Travel melakukan penipuan terhadap kurang lebih 63 ribu calon jamaah, dengan total kerugian mencapai Rp 905,33 miliar.

Akibat penipuan perjalanan umroh dan tindak pidana pencucian uang dari uang setoran calon jamaah tersebut, Direktur Utama First Travel Andika Surachman mendapatkan hukuman penjara selama 20 tahun penjara.

Istri Andika, Anniesa dijatuhi hukuman selama 18 tahun penjara, dan keduanya diharuskan membayar dengan masing-masing Rp 10 miliar. Sementara Direktur Keuangan sekaligus Komisaris First Travel Siti Nuraida Hasibuan, dijatuhi hukuman penjara 15 tahun dan denda Rp 5 miliar.

Sebelumnya, pihak Kejaksaan Agung telah memerintahkan Kejaksaan Negeri Depok untuk menunda eksekusi aset pada kasus First Travel. Penundaan tersebut dilakukan hingga Kejaksaan selesai mengkaji tindak lanjut kasus itu, namun belum bisa dipastikan untuk berapa lama.

Pihak Kejaksaan menyatakan bahwa akan berupaya untuk mencari solusi pengembalian aset nasabah yang mengalami kerugian.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement